Penulis : H. Dian Sarkowi
MAJALENGKA – macakata.com – Untuk menuju ke rumah yang satu ini, dari sisi jarak tempuh hanya beberapa menit saja dari Kantor Desa Payung Kecamatan Rajagaluh Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Hanya saja, karena jalannya yang terjal, penuh kelok dan belokan, serta hanya muat satu kendaraan mobil saja, membuat kampung ini terasa lebih jauh.
Belum lagi, ketika ada mobil dari arah yang berlawanan, maka salah satu mobil harus mengalah kembali mundur untuk mencari halaman rumah warga, atau kebun yang sekiranya bisa membuat lalu lintas kembali lancar. Satu mobil harus terparkir di luar area jalan, yang hanya muat satu mobil ukuran pick up, karimun, agya, avanza, jazz, ayla dan sedan lama serta mobil ukuran mini lainnya.
Rombongan penyelenggara Pemilihan Serentak Tahun 2024, yang terdiri dari Komisioner Panwaslu Kecamatan Rajagaluh beserta staf, unsur PPK, dan PPS Desa Payung mengunjungi rumah yang dihuni oleh seorang nenek. Namanya Ma Atmi.
Sepanjang jalan yang penuh tanjakan, akhirnya kendaraan roda dua maupun roda empat, terpaksa harus terparkir di halaman rumah warga setempat “anu ngawarung” sebelum tanjakan curam yang sempit, untuk menuju rumah Ma Atmi. Selanjutnya rombongan harus olahraga jalan kaki.
Setelah lima belas menit melewati jalan hampir setapak, dengan nuansa gemericik air dan berwarna sangat bening, perjalanan 15 menit itu akhirnya sampai di tempat tujuan.
Ma Atmi terlihat kaget, ketika pintu rumahnya diketuk. Setelah itu beliau menyilahkan masuk para tamu. Salaman dan bertegur sapa. Lalu ia pergi ke ruangan kamar. Ia memperlihatkan Kartu Keluarga (KK) juga KTP serta bukti bahwa dirinya telah tercoklit. Jendela depan rumahnya pun telah ada stiker coklit yang terpasang.
Dalam stiker coklit tersebut tertulis ada tiga nama. Namun, Ma Atmi, 79 tahun itu, memastikan bahwa anak-anaknya sedang berada di luar kota. Ia hidup sendirian menjalani aktifits hari-harinya.
Unsur perwakilan PPK, Wawan Kartiwan didampingi Ketua PPS Desa Payung, Sutari mengatakan, dalam kunjungan tersebut, pihaknya sekaligus ingin melihat “jejak” kerja para petugas pantarlih di area wilayah denga kondisi jalan yang cukup terjal.
Pihak PPK maupun PPS cukup senang, karena melihat rumah-rumah warga telah terpasang stiker coklit. Juga menanyai secara langsung para pemilik rumah yang tinggal di kaki gunung Ciremai itu.
Sementara itu, Kordiv PP PS Panwaslu Kecamatan Rajagaluh, Hj. Ida Sri Hartati mengatakan pihaknya hanya ingin memastikan rumah yang berada paling ujung di blok Ahad Dusun Pamaringinan Blok Balekeueung Desa Payung ini, dengan akses yang cukup sulit ditempuh itu, telah tercoklit atau belum. Tujuannya adalah untuk melindungi hak pilih warga.
“Namun, setelah dicek dan didatangi. Ma Atmi nyatanya telah tercoklit,” ujarnya, Rabu, 10 Juli 2024. **
Comment here