Merayakan Hari Tani Nasional di Mirat Leuwimunding bersama PKS, Hadir Anggota DPR RI H. Ateng Sutisna
MAJALENGKA – macakata.com – Hari Tani Nasional tahun 2024 ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Pada kesempatan ini, Cagub dari Partai Keadilan Sejahtera, Ahmad Syaikhu, Cawabup Koko Suyoko dan anggota DPR RI, Ateng Sutisna hadir dalam acara Hari Tani Nasional di Desa Mirat, kecamatan Leuwimunding, Kabupaten Majalengka.
Calon Gubernur Jawa Barat nomer urut 3 H.Ahmad Syaikhu menghadiri acara hari tani nasional di kabupaten Majalengka, tepatnya di Desa Mirat, Kecamatan Leuwimunding, Majalengka, Jawa Barat.
Kegiatan ini dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional dan ini merupakan bagian dalam upaya komitmen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk mensejahterakan para petani.
“Hari ini saya hadir untuk memperingati hari tani nasional bersama PLH, DPP, Presiden PKS, Ketua Bidang Petani dan Nelayan, DPD dan DPW PKS Jawa Barat, “ungkapnya.
Saat ditanya tentang pengembangan BIJB Kertajati, menurutnya, adanya kegiatan ini yang pertama sebagai bagian dalam upaya komitmen PKS untuk mensejahterakan petani di Jawa Barat. Yang kedua, untuk saling memotivasi dan mencari alternatif solusi bagi kelangkaan pupuk yaitu dengan memberikan subsidi kepada para petani berupa pupuk organik.
“Kang Koko ini sebagai salah-satu yang sudah mengimpor dan memproduksi pupuk organik. Saya kira produktivitasnya juga akan bisa semakin meningkat, “ucapnya.
Ia menambahkan, untuk mengatasi turunnya harga beras di pasaran, dia akan menyerahkan pada mekanisme pasar dimana nantinya adanya permintaan dan penawaran barang.
“Kita serahkan pada mekanisme pasar suplay and demand, otomatis pada saat panen raya tiba jumlah petani yang memanen akan jauh lebih banyak produktivitasnya, ” ujarnya.
Harga beras dan harga gabah sedemikian jatuh, karena suplainya banyak. Untuk itu perlu adanya BUMD yang dibuat oleh pemerintah provinsi. Agar ketika panen raya tiba dapat dibeli dengan harga normal dari para petani dan petani tetap untung.
Bagaimana dengan BUMD, apakah itu mendapat keuntungan? Ia mengungkapkan, dia akan menjual pada saat-saat yang sulit seperti, pada saat hari raya lebaran, tahun baru atau pada saat kelangkaan beras terjadi. Atau malah berpikir mencari peluang untuk dapat dijual ke daerah lain, sehingga dapat menghasilkan suatu keuntungan besar bagi masyarakat maupun BUMD sendiri.
“Pola pikir yang seperti ini tentu harus kita kembangkan, karena bagaimana pun juga Jawa Barat masih jadi lumbung beras nasional, ” ucapnya. (Acil) *
Comment here