OPINIPENDIDIKAN

Sekolah Rusak di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat: Tantangan Pendidikan dalam Satu Dekade Terakhir

Oleh : Diana Ha

MACA – Selama 10 tahun terakhir, Kabupaten Majenang, Jawa Barat, menghadapi persoalan serius terkait infrastruktur pendidikan. Banyak sekolah di wilayah ini yang berada dalam kondisi memprihatinkan, mulai dari bangunan yang lapuk, atap bocor, hingga fasilitas belajar yang tidak memadai. Kondisi ini tidak hanya mengancam kenyamanan proses belajar-mengajar, tetapi juga keselamatan siswa dan guru. Artikel ini mengulas penyebab, dampak, dan upaya penanganan masalah sekolah rusak di Majalengka dalam satu dekade terakhir.

Akar Masalah: Penyebab Kerusakan Sekolah

  1. Faktor Alam dan Usia Bangunan

Sebagian besar sekolah rusak di Majalengka berlokasi di daerah pedesaan atau pegunungan yang rentan bencana alam, seperti gempa kecil, tanah longsor, dan angin kencang. Selain itu, banyak bangunan sekolah dibangun puluhan tahun lalu dengan material sederhana, seperti kayu dan bambu, yang tidak tahan lama.

  1. Keterbatasan Anggaran

Alokasi dana pendidikan dari pemerintah daerah dan pusat seringkali tidak mencukupi untuk merenovasi atau membangun sekolah baru. Data Dinas Pendidikan Majalengka (2022) menyebutkan, sekitar 15% dari 1.200 sekolah dasar dan menengah di kabupaten ini masuk kategori “rusak berat” dan membutuhkan perbaikan segera.

  1. Kurangnya Pemeliharaan Rutin

Minimnya program perawatan berkala menyebabkan kerusakan kecil, seperti retakan dinding atau kebocoran, berkembang menjadi masalah struktural yang parah.

Dampak terhadap Pendidikan dan Masyarakat

  1. Gangguan Proses Belajar

Siswa di sejumlah sekolah terpaksa belajar di ruangan yang panas saat terik dan kebanjiran saat hujan. Di SDN Cikijing 3, misalnya, para guru harus mengatur ulang jadwal belajar karena atap kelas ambles pada 2019.

2.Risiko Keselamatan

Beberapa insiden, seperti runtuhnya plafon kelas di SMPN 1 Majalengka pada 2021, menimbulkan kekhawatiran orang tua. Tidak sedikit keluarga yang memindahkan anaknya ke sekolah di kota terdekat demi menghindari risiko kecelakaan.

  1. Penurunan Minat Bersekolah

Kondisi sekolah yang tidak nyaman disebut berkontribusi pada angka putus sekolah di daerah terpencil. Anak-anak lebih memilih membantu orang tua bertani atau bekerja serabutan.

Upaya Penanganan dan Tantangan

Pemerintah daerah dan organisasi masyarakat telah melakukan sejumlah upaya, antara lain:

-Program Rehabilitasi Bertahap

Melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Pendidikan, Pemkab Majalengka merenovasi 20-30 sekolah per tahun sejak 2015. Namun, proses ini dinilai lambat karena terbatasnya anggaran.

– Kolaborasi dengan LSM dan Swasta

Organisasi seperti INOVASI (Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia) membantu memperbaiki sekolah di Kecamatan Argapura pada 2020. Perusahaan swasta juga berkontribusi melalui program CSR.

– Pembangunan Sekolah Darurat

Di daerah rawan bencana, seperti Kecamatan Banjaran, dibangun ruang belajar semi-permanen untuk mengantisipasi darurat.

Meski demikian, sejumlah tantangan masih menghambat, seperti:

– Kesenjangan Wilayah: Sekolah di daerah terpencil sulit dijangkau tim renovasi.

– Korupsi Dana Pendidikan: Kasus penggelapan dana rehab sekolah di Kecamatan Talaga pada 2018 memperparah ketidakpercayaan masyarakat.

– Bencana Berulang: Banjir bandang di Kecamatan Bantarujeg pada 2023 kembali merusak sekolah yang baru direnovasi.

Harapan ke Depan

Untuk memutus mata rantai sekolah rusak, diperlukan langkah strategis:

  1. Prioritas Anggaran: Meningkatkan alokasi dana pendidikan hingga 25% dari APBD sesuai amanat konstitusi.
  2. Pembangunan Berkelanjutan: Menggunakan material tahan gempa dan melibatkan masyarakat dalam pemeliharaan.
  3. Pengawasan Transparan: Memastikan dana rehab tepat sasaran melalui sistem pelaporan publik yang akuntabel.

Pendidikan adalah investasi masa depan. Jika kondisi sekolah diabaikan, generasi muda Majalengka berisiko tertinggal dalam persaingan global. Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta menjadi kunci untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan inspiratif.

******Dari berbagai Sumber.

Comment here