MACA – Kisah sukses tukang somay ini bermula dari sebuah desa kecil di Jawa Barat. Adalah Arif, seorang pemuda yang memilih berhenti sekolah setelah lulus SMP. Kondisi ekonomi keluarganya yang serba kekurangan memaksanya untuk turun tangan membantu orangtua. Ayahnya hanya buruh serabutan, sementara ibunya bekerja sebagai pemulung. Arif adalah anak sulung dari enam bersaudara, dan lima adiknya masih membutuhkan biaya sekolah serta kebutuhan sehari-hari. Kisah sukses tukang somay ini dimulai ketika ia memutuskan untuk berjualan somay keliling menggunakan sepeda tua peninggalan ayahnya.
Di usia 15 tahun, Arif mulai menjajakan somay buatan ibunya ke sekolah-sekolah dan lapangan desa. Kisah sukses tukang somay ini tidak instan. Awalnya, ia sering ditertawakan karena dagangannya dianggap “kecil”. Namun, tekadnya untuk mengubah nasib keluarga membuatnya pantang menyerah. Ia bangun pukul 3 pagi untuk menyiapkan somay, lalu berkeliling hingga matahari terik. Hasilnya, dalam setahun, ia bisa membeli gerobak dorong bekas. **Kisah sukses tukang somay** ini pun mulai menunjukkan titik terang ketika gerobaknya ramai dikunjungi pelanggan.
Lima tahun berjualan, kisah sukses tukang somay Arif semakin moncer. Gerobak dorongnya berkembang menjadi tiga unit, dikelola bersama dua adiknya yang sudah lulus SMA. Ia memperluas cakupan dagangan ke pasar dan acara hajatan. Rahasia kesuksesannya sederhana: somaynya lembut, saus kacangnya khas, dan pelayanannya ramah. Kisah sukses tukang somay ini menarik perhatian pengusaha lokal yang menawarinya pinjaman modal tanpa bunga. Arif memberanikan diri membuka ruko kecil di pinggir jalan raya sebagai “kantor pusat” somaynya.
Dari ruko itu, kisah sukses tukang somay Arif melesat. Ia mem-branding dagangannya dengan nama “Somay Arif Jaya” dan membuat sistem waralaba sederhana. Cabang pertamanya dibuka di kota sebelah, dikelola oleh mantan pelanggan setianya. Dalam tiga tahun, ia sudah memiliki 20 cabang yang tersebar di empat kabupaten. Kisah sukses tukang somay ini semakin fenomenal ketika ia menggunakan sosial media untuk promosi. Foto-foto somaynya yang menggugah selera viral, menarik minat investor dan pelanggan dari luar daerah.
Di usia 29 tahun, kisah sukses tukang somay Arif mencapai puncaknya. Ia membangun rumah mewah dua lantai berwarna merah marun di tengah sawah keluarganya. Rumah itu dilengkapi kolam renang, taman luas, dan garasi untuk empat mobil. Namun, kebanggaan terbesarnya bukan pada materi. Kisah sukses tukang somay ini menjadi sempurna ketika ia memberangkatkan kedua orangtuanya menunaikan ibadah umroh dan haji. Sang ayah, yang dulu hanya bisa memandang langit sambil berharap rezeki, kini menangis haru di depan Ka’bah.
Kisah sukses tukang somay ini juga berdampak pada sekitarnya. Arif membiayai pendidikan kelima adiknya hingga sarjana, bahkan mengajak mereka mengelola bisnis keluarga. Desa tempat tinggalnya kini ramai dikunjungi pemuda yang ingin belajar kewirausahaan darinya. Kisah sukses tukang somay Arif menjadi bukti bahwa kerja keras, kejujuran, dan inovasi bisa mengubah hidup siapa pun.
Meski sudah kaya, Arif tetap rendah hati. Setiap pagi, ia masih menyempatkan diri mengawasi produksi somay di ruko pusat. Kisah sukses tukang somay ini ia dedikasikan untuk orangtuanya. “Dulu, saya jualan somay demi sesuap nasi. Kini, somay memberiku segalanya,” ujarnya dalam sebuah wawancara. Impian berikutnya adalah membuka cabang di luar pulau dan membangun sekolah gratis untuk anak kurang mampu.
Kisah sukses tukang somay Arif tidak hanya menginspirasi pedagang kaki lima, tapi juga menantang stigma bahwa kesuksesan hanya bisa diraih lewat ijazah tinggi. Kuncinya adalah konsistensi dan keberanian mengambil peluang. Dari sepeda butut hingga rumah mewah, dari somay gerobakan hingga jaringan 20 cabang, perjalanannya membuktikan bahwa nasib bisa diretas dengan ketekunan. Kisah sukses tukang somay ini akan terus dikenang sebagai simbol haram bagi generasi muda di kampungnya.
Kini, setiap kali melintas di depan rumah merah megah Arif, warga selalu berbisik: “Itu rumah si tukang somay yang gigih.” Kisah sukses tukang somay itu telah menjadi legenda lokal, pengingat bahwa di balik kesederhanaan, ada potensi luar biasa yang menanti untuk dibangunkan. ***
Comment here