Majalengka – macakata.com – Bupati Majalengka, H. Eman Suherman, mengumumkan rencana pembangunan tower atau monumen khusus penanda Kabupaten Majalengka setinggi 50 meter di Kecamatan Kertajati. Proyek ambisius ini bertujuan meningkatkan visibilitas daerah sekaligus memperkenalkan Majalengka ke kancah nasional maupun internasional. Dalam pernyataannya, Bupati Majalengka menegaskan bahwa pembangunan monumen ini menjadi langkah strategis untuk menarik perhatian wisatawan, investor, dan masyarakat luas yang selama ini belum familiar dengan wilayah tersebut.
Visi Bupati Majalengka untuk Membangun Identitas Daerah
Bupati Majalengka, H. Eman Suherman, menyatakan bahwa pembangunan tower atau monumen khusus penanda Majalengka ini merupakan bagian dari visi jangka panjangnya. “Selama ini, banyak orang luar yang belum tahu di mana letak Kabupaten Majalengka. Dengan adanya monumen setinggi 50 meter ini, kami ingin menciptakan ikon baru yang mudah dikenali dan menjadi kebanggaan masyarakat,” ujarnya. Menurutnya, kehadiran struktur tinggi ini akan menjadi simbol kemajuan sekaligus penanda geografis yang memperkuat identitas daerah.
Lokasi yang dipilih untuk monumen ini adalah Kecamatan Kertajati, kawasan strategis yang berdekatan dengan Bandara Internasional Kertajati (BIJB). Bupati Majalengka menjelaskan bahwa pemilihan lokasi ini bertujuan memanfaatkan arus lalu lintas wisatawan dan pelaku bisnis yang melalui bandara tersebut. “Kertajati adalah gerbang utama Majalengka. Dengan menempatkan monumen di sini, kami berharap lebih banyak orang yang tertarik untuk menjelajahi wilayah kami,” tambahnya.
Desain dan Konsep Tower Penanda Majalengka
Monumen khusus penanda Majalengka ini direncanakan memiliki ketinggian 50 meter dengan desain yang mengintegrasikan unsur budaya dan modernitas. Bupati Majalengka mengungkapkan bahwa tim arsitek telah menyiapkan konsep yang menggabungkan motif tradisional khas Majalengka, seperti ukiran Sunda dan simbol-simbol sejarah lokal. “Tower ini tidak hanya menjadi penanda fisik, tetapi juga akan menampilkan cerita tentang kekayaan budaya dan potensi ekonomi Majalengka,” jelasnya.
Selain sebagai landmark, monumen ini akan dilengkapi area publik seperti taman, plaza, dan pusat informasi pariwisata. Pengunjung dapat menikmati pemandangan 360 derajat dari puncak tower sembari mempelajari sejarah dan prestasi Kabupaten Majalengka melalui fasilitas interaktif. Bupati Majalengka menambahkan bahwa proyek ini juga akan menyertakan teknologi pencahayaan canggih untuk menampilkan pertunjukan cahaya di malam hari, menjadikannya destinasi menarik sepanjang hari.
Kerjasama dengan Pihak Ketiga untuk Realisasi Proyek
Untuk mewujudkan rencana ini, Bupati Majalengka menyatakan bahwa Pemkab akan menjalin kerjasama dengan pihak ketiga, termasuk investor swasta dan perusahaan konstruksi ternama. “Kami terbuka untuk kolaborasi dengan pihak yang memiliki visi sama dalam memajukan Majalengka. Skema kerjasama pemerintah dan swasta (KPS) akan kami optimalkan agar proyek ini selesai tepat waktu,” ucap H. Eman Suherman.
Dana pembangunan monumen khusus penanda Majalengka ini diperkirakan mencapai ratusan miliar rupiah. Namun, Bupati Majalengka menekankan bahwa anggaran tak sepenuhnya berasal dari APBD. “Kami telah melakukan pendekatan kepada beberapa perusahaan nasional yang tertarik mendukung proyek strategis ini. Selain itu, kami juga mengajak masyarakat berpartisipasi melalui skema CSR,” paparnya.
Dampak Positif untuk Pariwisata dan Ekonomi Lokal
Keberadaan tower penanda Majalengka di Kertajati diharapkan menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi. Bupati Majalengka optimis monumen ini akan meningkatkan kunjungan wisatawan, yang berdampak pada peningkatan pendapatan usaha kuliner, penginapan, dan UMKM di sekitarnya. “Ini adalah investasi jangka panjang. Dengan lebih banyaknya orang yang datang, lapangan kerja baru akan terbuka, dan perputaran ekonomi semakin cepat,” tegasnya.
Selain sektor pariwisata, proyek ini juga diyakini akan memperkuat branding Kabupaten Majalengka sebagai daerah yang progresif. Bupati Majalengka menyebut bahwa monumen ini akan menjadi latar belakang foto yang ikonik, mendorong promosi organik melalui media sosial. “Generasi muda sekarang suka berbagi konten visual. Kami ingin memanfaatkan tren ini untuk memperkenalkan Majalengka ke seluruh dunia,” ujarnya.
Respons Masyarakat dan Tantangan ke Depan
Rencana pembangunan monumen khusus penanda Majalengka ini mendapat respons beragam dari masyarakat. Sebagian besar mendukung, karena melihat potensi manfaatnya. “Kalau bisa menarik wisatawan, saya yakin usaha saya di sektor kuliner akan semakin laris,” kata Andi, warga Kertajati. Namun, ada pula yang mempertanyakan prioritas anggaran, mengingat masih adanya kebutuhan infrastruktur dasar di beberapa wilayah.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Majalengka menegaskan bahwa pembangunan monumen tidak mengganggu program lain. “Ini adalah proyek tambahan yang didanai melalui kerjasama, bukan APBD murni. Kami tetap fokus pada pembangunan infrastruktur jalan, pendidikan, dan kesehatan,” jelas H. Eman Suherman.
Proyek ini juga akan melibatkan seniman dan budayawan lokal untuk memastikan monumen mencerminkan identitas asli Majalengka. “Kami ingin karya ini tidak hanya megah, tetapi juga sarat makna,” pungkas Bupati Majalengka.
Langkah Berani untuk Masa Depan Majalengka
Rencana Bupati Majalengka H. Eman Suherman membangun monumen khusus penanda setinggi 50 meter di Kertajati patut diapresiasi sebagai upaya meningkatkan daya saing daerah. Dengan menggandeng pihak ketiga dan merancang konsep multifungsi, tower ini diharapkan menjadi ikon baru yang membawa Majalengka keluar dari ketidaktersohoran. Jika terwujud, bukan tidak mungkin dalam beberapa tahun ke depan, nama Majalengka akan lebih dikenal sebagai destinasi wisata dan investasi yang menjanjikan.
Dukungan masyarakat dan komitmen pemangku kepentingan menjadi kunci sukses proyek ini. Semoga langkah Bupati Majalengka ini menjadi awal dari transformasi besar bagi kemajuan daerah yang selama ini “tersembunyi” di balik gemerlap kota metropolitan. (Cil)
Comment here