Omset Capai 7 Juta Sehari, Bakso Mang Panjul Hasil Kreatifitas
MAJALENGKA – Netizen warga Majalengka mungkin tidak asing dengan bakso Mang Panjul di Blok Sabtu Desa Gandu Kecamatan Dawuan Kabupaten Majalengka. Pasalnya, dalam sehari, tercatat ada 500 hingga 600 pembeli. Keuntungan perharinya mencapai tujuh juta rupiah.
Padahal, bakso tersebut nyaris sama dengan bakso pada umumnya. Bedanya, bakso Mang Panjul ini dibikin mendadak, bentuknya bisa sesuai selera konsumen atau pembeli. Bahkan, dalam catatan pemilik bakso ini, pembeli terjauh ada yang dari Tasikmalaya, Lampung, Jakarta dan Tangerang.
“Mereka taunya dari FB saya, memang sejak tahun 2017, saya konsen membantu bapak saya jualan bakso. Hanya, saya bantu lewat sosial media. Alhamdulillah, sekarang saya dan bapak kewalahan, namun senang,” ujar M. Saeful Idris, ketika ditemui di warung Baksonya, di Blok Sabtu Desa Gandu, pada Sabtu siang pertengahan Agustus 2019.
Lantas kenapa dinamai Bakso Mang Panjul, Saeful menceritakan bahwasanya nama Panjul sudah terkenal ketika ayahnya jualan berkeliling baso selama lima tahun lalu. Nah, ketika dibantu olehnya, mau diganti dengan nama Idris-Ramli atau Saeful Ramli terdengar kurang akrab.
“Jadinya, tetap saya pakai nama panggilan sewaktu ayah masih jualan. Alhamdulillah, pendatang yang beli dari mana-mana. Sampai repot kita, tapi tetap senang.” ujarnya, didampingi sang ayah yang bernama Lili Ramli atau akrab dipanggil Mang Panjul.
Bagaimana dengan lahan parkir yang merambah ke halaman rumah tetangga? Ramli menjawab dirinya ijin terlebih dahulu kepada tetangga. Diakuinya, sampai saat ini, ada tiga halaman rumah untuk menampung parkir pengunjung.
“Kita ijin dulu sama tetangga. Soalnya lahan parkir depan rumah saya sudah tak muat. Terkadang yang makan bakso, sampai harus meminjam ke rumah tetangga. Untungnya mereka mengijinkan,” ujarnya.
Lili menambahkan bahwa saat ini setelah viral, memang banyak yang mengklaim bahwa baksonya buka cabang, karena banyak yang laporan rasanya berbeda dengan produksi yang ada di Gandu.
”Ya banyak yang mencatut. Tapi akhirnya mereka (pembeli) jadinya lari ke kita, ke sini lagi. Karena saya dan anak, konsisten dalam soal rasa dan bentuk. Itu ciri khas. Idenya dari anak saya.” ujarnya.
Sementara itu, berdasarkan daftar menu bakso Mang Panjul, ada Bakso selimut, Bakso patah hati, bakso Janda Mekar serta nama lainnya yang unik-unik. Bahkan ada bakso tumpeng yang siap dipesan sesuai pesanan. Hanya saja harganya mencapai Rp. 150 ribu. Sementara variasi bakso dengan ukuran standar rata-rata harganya Rp. 15 ribu.
Salah seorang pembeli asal Maja, Natasha (35) mengatakan dirinya bersama keluarga dan teman-temannya sengaja ingin merasakan langsung rasa Bakso Mang Panjul ini dan memesan Bakso ukuran besar yakni Bakso Tumpeng.
”Baksonya besar, tapi kita puas. Kenyang banget. Dan gak tertipu oleh tukang bakso yang ngaku-ngaku Mang Panjul,” ujarnya. ( E D)
Comment here