TravelWISATA

Penuh Tantangan dan Sensasi, Mekarjaya Kemping di Mercury

Enam Anak Karang Taruna Mekarjaya Cisambeng Beredukasi di Alam Terbuka

 

MAJALENGKA – macakata.com – Pekan lalu mereka survei lokasi. Pekan ini, tepatnya Sabtu dan Minggu 28/29 September 2019, enam anak Karang Taruna Mekarjaya Desa Cisambeng Kecamatan Palasah berekreasi sekaligus Kemping di bukit Mercury Sayang Ka’ak.

Lokasi bukit ini berada di sepanjang jalur Panyaweuyan Kecamatan Argapura Kabupaten Majalengka. Ber-enam mereka melalui akses utama Maja. Di jalur Maja-Cikijing, setelah pombensin, mereka belok kiri. Setelah Koramil, mereka pun belok kiri dan terus menanjak. Kurang dari setengah jam mereka pun sampai.

Sebetulnya ada jalur lain. Setelah terminal Maja, bila dirimu dan kawan-kawan dari arah Cigasong, maka tinggal belok kiri menuju arah Curug Muara Jaya. Ikuti saja jalur satu-satunya itu, hingga pertigaan sebelum curug. Lalu, ambillah lurus menuju arah pendakian Apuy, terus menanjak hingga perempatan warung kopi dan bukit batu. Selanjutnya di warung kopi itu tinggal tanyakan arah menuju bukit Mercury.

Adit, Ohim, Ace, Mahdi, Dian Tardiyana dan Dian Ismail kini tersenyum. Lelah memang ‎tapi mengasyikan.

Sesampainya di parkir Mercury, mereka menuju warung kopi. Menyantap joneng atau kejo koneng (nasi kuning) yang menjadi ciri khas Majalengka, terasa lebih nikmat dimakan dengan latar pemandangan terasering Panyaweuyan.

“Kami menginap semalaman, suasananya enak banget. Jam 07.00 pagi di sini, kabut tebal hinggap. Kami pun masih kedinginan,” ujar Adit, diiyakan Ace.

Berbeda dengan Dian Tardiyana. Goweser aktif asal Cisambeng ini telah bersiap dengan peralatan memasaknya. Lima temannya tentu saja senang. Sudah ada koki handal lengkap dengan peralatan memasak gunungnya.

“Direkomendasikan sekali bila mau Kemping di sini. Tempatnya adem, sejuk dan ramah untuk kemping,” ungkapnya.

Dian Ismail, juga tak mau kalah. Bersama Ohim dan Ace, serta Adit dan Mahdi terus menyusuri area Bukit Mercury itu. Berjalan kaki di sini terasa di kaki bukit Gunung Ciremai. Faktanya memang lokasi bukit ini merupakan salah satu bukit di kaki gunung tertinggi Jawa Barat itu. Ada beragam fasilitas diantaranya dermaga dengan view yang menakjubkan.

“Seperti di negeri dongeng, kami menyebutnya negeri atas awan. Cuma kalau pagi tadi, kabut tebal masih menghalangi alam Panyaweuyan,” ungkapnya.

‎Seorang pengelola Taman Baca, juga aktif di Karang Taruna Mekarjaya, Mahdi mengatakan rekreasi dengan cara Kemping di tempat terbuka itu, merupakan wisata yang mendidik dan menyehatkan. Nilai pembentukan karakter dan solidaritas diuji dalam satu tempat.

“Kita akan mengetahui dan memahami, bagaimana karakter seseorang ketika Kemping. Di sini jauh dari orangtua. Jadi kelihatan jelas karakter dan kepribadian teman-teman,” tandasnya.

Mahdi maupun Dian serta teman Karang Taruna lainnya, juga berencana mengadakan Kemping lanjutan. Saat ini, rekreasi itu telah menjadi kebutuhan sekaligus tantangan.

“Kemping ini mengisi rasa takjub kita, serta rasa syukur kita kepada sang Kholik. Dengan melihat alam, betapa kecil diri kita semua,” pungkasnya. ( Acil)

Comment here