Menatap Antusiasme Anak-anak Belajar Sejarah
MAJALENGKA – macakata.com – Puluhan siswa anak usia dini itu terlihat di sebelah bunker komplek Kodim 0617 Majalengka Jawa Barat. Mereka datang bersama sejumlah guru dan komunitas pecinta sejarah.
Di area terbuka itu, sang ahli dari Komunitas Grup Madjalengka Baheula (Grumala) menjelaskan perihal situs-situs yang ada di sana, lengkap dengan perkiraan ditemukannya jejak sejarah tersebut.
Sekira 50 siswa Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Huda Cidenok Kecamatan Sumberjaya terlihat antusias. Namanya juga anak-anak, saling bercanda, saling sikut, tapi sebagian ada yang serius mendengarkan pemandu. Pemandu itu menceritakan bahwa bunker tersebut diperkirakan dibuat tahun 1923.
Aktivis Grumala, Kang Naro mengatakan mengajak anak-anak usia dini dengan cara mengunjungi bekas tangsi militer belanda (1923) yakni bunker, water toren, lapangan tembak dan barak, merupakan proses belajar. Di alam terbuka, anak-anak maupun para gurunya bisa lebih mengenalkan sejarah.
“Anak-anak harus mengetahui jejak-jejak sejarah. Kami dari Grumala terus berusaha menginventarisir dan memperkenalkan beragam herritage yang ada di Majalengka.” ungkapnya, Kamis 3 Oktober 2019.
Naro menambahkan, anak-anak usia PAUD dan TK, sesekali harus diajak langsung ke tempat-tempat bersejarah. Proses mengetahui secara langsung itu, dapat menjadikan mereka lebih sehat, karena ada gerak fisik sekaligus pengenalan lingkungan.
“Jadi, kalau berkunjung ke tempatnya langsung. Itu punya banyak nilai plus. Bukan hanya sekedar tahu dari buku atau media sosial. Ada proses yang dinikmati anak-anak, bahkan oleh kita orang dewasa,” ungkapnya.
Naro menjelaskan rekreasi wisata juga tidak harus mendatangi obyek wisata bernuansa alam dan permainan saja. Namun ketika di sebuah lokasi itu ada situs bersejarah, cobalah untuk dikunjungi dan bertanya-tanya kepada pengelolanya.
“Wisata itu tidak harus melulu wisata alam saja. Wisata religi, wisata situs sejarah juga penting. Memberikan pengetahuan buat anak-anak kita, supaya mereka juga mengenal wilayahnya.” ungkapnya.
Sementara itu, Dandim 0617, Letkol Inf. Harry Subarkah mengatakan situs sejarah yang ada di kompleks Kodim terbuka untuk umum. Pihaknya menegaskan siapapun boleh melakukan kunjungan, namun tetap dengan pemberitahuan lebih dulu.
“Hanya saja, jika mau berkunjung, silakan kordinasi dan beritahu kami dulu. Supaya kami tidak kaget.” ungkapnya. ( Acil)
Comment here