Aksi Demo Perempuan Kreatif dengan Tulisan Diperkosa di Desa Kumbung Kecamatan Rajagaluh Majalengka itu Mencuri Perhatian Netizen, Jurnalis dan Petugas. Tulisannya Menggelitik dan Mengundang Senyum
MAJALENGKA – macakata.com – Sejak pukul 13.30 WIB Jumat siang 8 November 2019, ratusan warga Kumbung Kecamatan Rajagaluh Kabupaten Majalengka Jawa Barat ini sudah terlihat di depan balai desa.
Menariknya, nyaris sebagian yang ada di barisan depan, sambil membentangkan foster dan spanduk adalah kalangan ibu rumah tangga dan kalangan remaja. Mereka terlihat asyik dan antusias. Menyuarakan protes terhadap panitia Pilkades.
Lebih unik dan menarik lagi, nyaris semua yang punya kamera ponsel, jurnalis televisi maupun media cetak dan online, petugas kepolisian, Satpol PP, Koramil dan netizen sama-sama sering membidikkan kameranya pada satu wanita cantik itu. Dia hanya sesekali bersuara lantang dengan satu kata, mengikuti arahan orator.
Tulisan spanduknya juga menggelitik dan bikin terhenyak. Bahkan terkesan menohok. Tulisannya dalam kertas kardus itu begini, “Tolong! Suara Kami Diperkosa Panitia 11.” Bidikan kamera foto maupun video, nyaris semua tertuju kepadanya. Pemandangan sejuk dan fotogenik ada di depan mata.
Meski panas diterpa sinar matahari terik. Warga pendemo tetap berdiri. Mereka tetap membentangkan spanduk dan foster tulisan yang mengarah pada sindiran panitia Pilkades.
Tulisannya sederhana, “Jangan Matikan Keadilan, Matikan Saja Mantanku”. Tulisan lainnya juga tak kalah kreatif, “Kieu-kieu Teuing Mah, Panitia 11 Kudu Dirukyah. Tuman Coy!”
Masih pada si gadis cantik dengan tulisan “Suara kami diperkosa panitia 11 “, temannya itu malah memberinya payung supaya tak kepanasan. Ia lantas menerimanya dan tersenyum mengucap terima kasih.
Malahan, ketika ada seorang netizen yang menyapanya ketika duduk, karena pegal terus berdiri, netizen menyapanya supaya kembali membentangkan dan mengacungkan tulisan kardus itu, ia dengan tersenyum mengangkatnya. Bahkan berekspresi siap dibidik.
Si netizen lantas berteriak kepadanya, mengatakan “Gak apa-apa ya diposting di sosial media FB, Isntagram?”
Gadis menarik itu menjawab dengan mengacungkan dua jempol sambil tersenyum.
Sayangnya, hingga aksi demo yang berakhir pada jam 16.00 WIB itu, wanita semampai energik dan berkudung itu belum sempat diketahui namanya. Sewaktu bertanya-tanya kepada para pendemo, warga kompak menjawab tidak tahu.
Mereka seolah sepakat untuk tidak memberikan informasi apapun kepada pihak luar. Bahkan ketika ditanyakan siapa saja yang berorasi. Tiga warga pendemo yang diajak bicara kompak menjawab tidak tahu. ( Acil)
Comment here