MAJALENGKA – macakata.com – Desa Bantaragung Kecamatan Sindangwangi Kabupaten Majalengka kini termasuk desa yang dijadikan laboratorium dan penelitian bersama 39 desa lainnya se-Jawa Barat. Penilaian tersebut berdasarkan kajian dan ditemukannya banyak potensi wisata alam, bersama kearifan lokal serta termasuk penghasil duren terbanyak di wilayah Majalengka.
Kuwu Desa Bantaragung, Maman Surahman menjelaskan Desa Bantaragung ini memang sedang diperhitungkan di mata Provinsi Jabar maupun nasional. Saat ini, desa yang terkenal dengan keindahan surga tersembunyi Curug Cipeuteuy dan Terasering Padi mirip Ubud Bali ini tercatat bersama 39 Desa lainnya di Jawa Barat sebagai desa untuk pengembangan laboratorium dan penelitian.
“Ragam potensi yang dimiliki oleh desa kami ini adalah kebanggaan yang akan terus kami tata dan kelola. Dan itu semua sedang didukung oleh pemerintah kabupaten, provinsi maupun pusat,” ungkapnya, Kamis 28 November 2019.
Terpisah, Kepala Bidang Destinasi Wisata pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, Iwan Priatna mengatakan pihaknya juga sangat mensuport terkait potensi keindahan nuansa alamnya, maupun produk pertanian durian yang dihasilkannya. Oleh karenanya, Majalengka harus menjadi wisata yang berkelanjutan.
“Provinsi sudah menjajaki, dan kami menilai agar kondisi yang indah dan nyaman yang ada di Bantaragung Sindangwangi ini tetap dipertahankan. Ini harus menjadi wisata berkelanjutan,”ujarnya.
Sementara itu Kadisparbud Majalengka, H. Gatot Sulaeman mengatakan Bappeda Provinisi juga telah memetakan rencana pembangunan lainnya untuk mendukung Majalengka dalam hal kemajuan dan pengembangan wisata alam.
“Bappeda sudah merencanakan untuk membangun gedung kebudayaan. Selain itu, tahun depan, 2020, juga akan dibangun shatle-shatle wisata di sejumlah titik diantaranya di Argapura, Situ Cibulukan di Bataragung, shatle Panyaweuyan dan terminal wisata. Juga, ada stimulan rehabilitasi museum Talaga Manggung,” ujarnya.
Gatot menambahkan pada dasarnya, Pemda Majalengka saat ini tengah fokus untuk menata akses sektor pariwisata, pertanian dan jasa. Tahun 2020 mendatang, akses Jalur Timur Lintas Majalengka atau disingkat Jatilima akan dibangun.
“Akses ini akan menghubungkan sedikitnya enam kecamatan yang meliputi Sindangwangi, Rajagaluh, Argapura, Banjaran, Talaga dan Cikjing.” ungkapnya.
Gatot menambahkan pada prinsipnya pemda Majalengka selalu fokus pada sektor wisata, pertanian dan jasa. Sektor pariwisata Majalengka pusatnya ada tiga wilayah yakni Sindangwangi, Argapura dan Majalengka Kota yang meliputi Sidamukti dan Paralayang.
“Hanya saja, untuk menumbuhkan sadar wisata masyarakat, memang perlu beberapa waktu, tidak bisa sebulan dua bulan. Tapi perlu waktu bertahun-tahun. Oleh karena itu, SDM di kita perlu terus ditingkatkan,” pungkasnya. ( Acil)
Comment here