BUDAYATOKOHWISATA

Wabup Majalengka Panjat Tebing di Gunung Tilu

11 dan 12 Desember 2019  Festival Kawin Batu di Kecamatan Kasokandel

MAJALENGKA – macakata.com – Wisata petualangan yang memicu adrenalin ini tengah dikembangkan di Gunung Tilu, Desa Girimukti Kecamatan Kasokandel Kabupaten Majalengka-Jawa Barat.

Bahkan, usai membuka festival Kawin Batu di area Gunung Tilu, orang nomer dua di Majalengka ini diajak meng-eksplorasi area gunung yang memang didominasi bebatuan terjal. Satu gunung bahkan terlihat berdiri kokoh, hanya batu ukuran maha besar dengan relief bentukan alam yang susah dicerna akal.

Dengan bantuan instruktur pengalaman, dilengkapi tali khusus dan peralatan climbing, Wakil Bupati Majalengka,Tarsono D. Mardiyana mencoba -memanjat- tebing batu itu.

Meski tak sampai puncak tali, namun pengalaman langsung memanjat di tebing yang curam tersebut, merupakan pengalaman yang mengasyikan dan cukup mengeluarkan keringat. Serta menampilkan kesan sebuah pengalaman yang tak terlupakan.

“Kapan lagi saya olahraga kayak gini. Ini sehat lho, asyik dan menantang. Ini demi pariwisata Majalengka juga.” Ungkapnya, usai memanjat tebing, Rabu sore, 11 Desember 2019.

Wabup Tarsono menjelaskan area Gunung Tilu memungkinkan pengembangan wisata adrenalin, juga view pemandangan ke semua arah. Mengingat area Gunung Tilu tersebut berada di tengah-tengah dataran rendah, alias tak ada deretan gunung atau bukit lainnya. Hanya ada tiga gunung di sekeliling Gunung Tilu tersebut.

“Potensi wisata di sini perlu dikembangkan. Kita harus siap berlomba dengan Sumedang, karena rencananya, Bendungan Jatigede akan dibikin wisata. Di sini, kita pun banyak potensi. Mari berlomba untuk kemajuan wisata,” ajaknya.

Wabup menuturkan mengenai festival kawin batu dengan namanya yang unik, pihaknya juga setuju. Alasannya istilah “Kawin Batu” itu hanya folosofi untuk mengingatkan masyarakat supaya tidak sombong dan jangan keras kepala seperti batu.

“Intinya, selama festival ini untuk kemajuan ekonomi masyarakat dan banyak mendatangkan wisatawan, itu sangat bagus.” ungkapnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Majalengka, H. Gatot Sulaeman mengatakan ‎festival ini merupakan acara rutin tahunan yang digagas kelompok seniman di Desa Girimukti Kecamatan Kasokandel.

“Seni pertunjukan yang ditampilkan mengusung tema batu. Termasuk memainkan alat musik dari batu. Suara yang dihasilkannya juga cukup unik,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Festival Kawin Batu, Baron mengatakan area Gunung Tilu punya banyak potensi. Festival ‎yang ber-tema-kan batu ini merupakan wujud nyata untuk kemajuan dan pengembangan wisata di Majalengka.

“Kami menggelar festival budaya kawin batu. Acaranya semua bertema batu yakni Kawin Batu, Asmara Batu, Tarian Batu, Topeng Batu, Musik Batu, Instalasi Batu, Souvenir Batu, Gamelan Batu, Panjat Batu.” ungkapnya.

Sejak dibuka pada pukul 13.00 WIB, Rabu siang itu, masyarakat dari sejumlah wilayah seperti Cirebon, Indramayu, Sumedang juga terlihat hadir. Bahkan, terlihat pula wisatawan Mancanegara yang memang konsen di bidang batu. Bahkan pernah melakukan penelitian secara sfesifik tentang bebatuan. ( Acil )

Comment here