BERITAPENDIDIKAN

Diusir Belajar Sebelum Waktunya

Dilema SLB Gelora Karya Disurati RSUD Cideres, Mereka Harus Segera Mengosongkan Sekolah

MAJALENGKA- macakata.com – Puluhan siswa dan Guru di Sekolah Luar Biasa (SLB) Gelora Karya, di Bojong Cideres Kecamatan Dawuan Kabupaten Majalengka kini tampak galau.

Mereka harus segera berpindah lokasi kegiatan belajar, mengingat bangunan yang saat ini digunakan untukakegiatan proses belajar mengajar akan segera dibuat bangunan baru, yakni gedung Isolasi RSUD Cideres.

‎Bangunan sekolah yang berada di halaman ex kantor Kecamatan Dawuan itu, merupakan lahan hibah dari Pemerintah Daerah Majalengka.

Bangunan SLB yang ditempati para siswa-siswi kaum disabilitas itu, berada di sisi barat Rumah Sakit Cideres atau berjarak tidak lebih dari 400 meter.

Surat pemberitahuan dari pihak Rumah sakit Cideres ke pihak sekolah, menyatakan bahwa awal tahun 2020 ini sekolah atau lahan tersebut harus sudah mulai dikosongkan.

Kepala Sekolah SLB Gelora Karya, Arief Germanto membenarkan bahwa sekolah yang ia pimpin mendapatkan surat pemberitahuan perihal pengosongan lahan tersebut.

Pihaknya menjelaskan, saat mendapatkan surat tersebut, ia merasa kaget, karena isi surat sangat jelas menyebutkan sekolah yang sudah berjalan sejak 1994 ini harus dikosongkan.

“Kami kaget, isi surat itu menyatakan bahwa kami harus segera mengosongkan sekolah ini.” ujar Arief, Jumat (17/1/2020).

Arief mengatakan, kekagetan dirinya bukan tanpa alasan, sebab surat pemberitahuan pengosongan sekolah yang memiliki 85 siswa, baik dari SD, SMP serta SMA itu terkesan mendadak, sebab tidak dilakukan pada tahun sebelumnya.

Sementara, untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) masih berlangsung dan dalam waktu dekat akan memasuki tahap Ujian Nasional.

“Kami juga akan menghadapi Ujian Nasional untuk anak-anak, hal ini yang menambahkan kebingungan kami sebagai pihak sekolah,” ucapnya.

Arief menambahkan terkait menyelamatkan kegiatan belajar para siswa itu, dirinya saat ini masih mencari lokasi sementara untuk menampung puluhan siswa disabilitas tersebut. Saat ini, meskipun sedang ada pembangunan gedung SLB‎ baru, namun belum selesai.

“Ada bangunan baru di daerah Desa Gandasari, namun butuh waktu untuk menyelesaikan pembangunannya. Oleh karena itu kami masih mencari untuk lokasi belajar sementara para siswa,” ujarnya.

Arief pun berharap, pihak RSUD Cideres dapat memberikan waktu setidaknya hingga mendapatkan tempat yang strategis untuk melanjutkan kegiatan belajar para siswa.

“Kami harap ada kebijakan itu, mengingat saat ini kami akan memasuki fase UN,” tandasnya.

Sementara itu, Direktur RSUD Cideres, Asep Suandi mengatakan pihaknya membenarkan telah melayangkan surat pemberitahuan terkait pengosongan lahan ex Kantor Kecamatan Dawuan yang didalamnya terdapat bangunan SLB Gelora Karya.

“Kami mendapatkan limpahan lahan ex Kantor Kecamatan Dawuan yang diberikan oleh Pemda untuk perkembangan RSUD Cideres. Kami juga mendapatkan anggaran dari Provinsi untuk membangun gedung Isolasi RS,” ujarnya.

Asep menambahkan pihaknya juga akan membantu menyediakan sarana sementara untuk kegiatan belajar mengajar siswa SLB tersebut.

“Kami akan coba bantu untuk sarana sementara. Mengingat pembangunan gedung isolasi tersebut juga harus segera,” tandasnya. ( MC-02)

Comment here