Si Istri Berteriak Sambil Menggedor Pintu Kamar Kos, Si Suami Ada di Dalamnya Bersama Wanita Lain
MAJALENGKA – macakata.com – Sore itu masih pukul 21.30 pekan lalu. Seorang istri tinggi semampai membuyarkan mata yang nyaris terpejam. Polusi suara teriakan itu memekakkan telinga.
Puluhan penghuni kos berhamburan membuka pintu, keluar. Terkesima melihat seorang ibu yang kalap meluapkan emosi. Masih muda. Mungkin 30 tahunan. Berkudung gaya anak muda milenial. Mengenakan busana kekinian yang modis.
Gedoran pintu makin keras dan kencang. Tetangga kosan, tak berani menghardik ataupun hanya sekedar menyuruh berhenti teriak ibu itu. Namun, satu orang memberanikan diri secara spontan, bertanya, ” Nyari siapa, Bu?”
“Saya nyari suami saya? Hei cepat keluar, saya tahu kamu di dalam. Saya ikuti kamu dari rumah,” ujarnya, menjawab tanya, sekaligus tak peduli pada tetangga kos. Pintu kamar kos itu terus digedor.
Tetangga kamar kos, yang bertanya itu langsung terdiam. Itu karena urusan keluarga, juga karena tak mau terlibat terlalu dalam. Biarkan saja. Maka, penghuni kos yang lainnya, juga makin terdiam. Tapi tak mau masuk ke kamar kos. Mereka terkesima, penasaran ingin tahu, melihat drama sore hari kehidupan depan mata, menjelang malam.
Nyaris lima belas menit gedoran dan teriakan itu, “Heh, buka pintu!”, barulah pintu kos yang nyaris retak itu terbuka. Mulanya terbuka sedikit, lalu segera diterjang si istri yang kalap. Pintu terbuka lebar.
Kemarahan si istri makin meningkat, ketika di dalam kamar yang pintunya sudah terbuka itu. Benar! Ada wajah suaminya, sedikit tertunduk. Seolah mengakui kesalahan dan pasrah dengan apa yang akan terjadi. Di pojok nya ada wanita bohay, berparas bulat namun terlihat cantik. Menatap lesu tak mampu berkata-kata.
Pintu kamar kos yang digedor dan terbuka itu kembali ditutup paksa. Terjadi keributan cek cok mulut. Suara barang alumunium berhamburan, gelas kaca dan barang lainnya terdengar seperti konser musik gaduh.
Lagi-lagi, puluhan penghuni kos lainnya, hanya bisa menatap kamar gaduh itu. Hanya berbisik pelan saling tatap memandang antar sesama penghuni, setetangga kos-nya.
Kurang dari setengah jam, sang istri yang kalap keluar bersama suami yang dicarinya. Suami itu dijewer paksa seperti anak kecil yang main terlalu lama di lumpur sawah. Si suami tak henti menyebut “Ampun Mah! Ampun Mah!” Si istri itu telah mengikutinya semenjak keluar dari rumahnya.
Sebelum keluar kamar kos tempat perselingkuhan itu terjadi, kata-kata yang terdengar lantang dari si itsri adalah, “Pulang kamu! Mari lanjutkan pertengkaran ini di rumah kita,” ujarnya.
“Ya, Mah! Ya, Mah! Ayo kita pulang” ujar si Suami sambil tertunduk lesu.
Puluhan mata memandang takjub sekaligus terkesima. Mereka tak berani melerai. Kosan itu berada di perbatasan dengan Kabupaten lain. Tapi kejadian ini berada di wilayah Kabupaten Majalengka. Kisah hidup yang selalu menghiasi ritme rutinitas kita. Nyaris terjadi di wilayah belahan manapun, kabupaten, kota, provinsi yang berbeda, di dunia ini.
Sebelum kegaduhan ini terjadi, penjaga kos juga hanya melongo. Sejak awal kedatangan si istri, satpam hanya bertanya di awal kegaduhan itu. Satpam itu hanya bertanya singkat, “Ibu mau bertemu siapa?” Lantas si ibu langsung membentak, “Saya nyari suami saya, tadi saya lihat masuk ke area kosan ini.” Si ibu langsung merangsek masuk, tanpa peduli lagi dengan satpam yang melongo. Wanita yang tadinya lembut sekali pun, seketika bisa berubah menjadi singa yang galak. (MC-02)
Juni, 2020. Kejadian ini diceritakan warga, yang ngekos di area lokasi kejadian tersebut.
Comment here