Semua Fraksi di DPRD Majalengka Tanda Tangan Menolak
MAJALENGKA – macakata.com – Ribuan orang dari berbagai organisasi masyarakat, lembaga swadaya, ormas Islam ramai-ramai mendatangi kantor DPRD Majalengka, pada Kamis, 2 Juni 2020.
Massa yang datang tampak berwarna warni dengan seragam organisasi yang mereka kenakan. Orasi pun bergantian. Mereka lantang menyuarakan penolakan Rancangan Undang-Undang (RUU) Haluan Ideologi Pancasila (HIP) dicabut dari Program Legislasi Nasional (Prolegnas).
Mereka berasal dari sejumlah ormas, ormas Islam dan LSM. Diantaranya Pemuda Pancasila (PP), Front Pembela Islam (FPI), Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI), Grib dan AMS serta beberapa ormas lainnya. Termasuk dari Ormas Islam yakni Persatuan Islam hadir juga turun menyuarakan penolakan RUU tersebut.
“Kami menolak RUU HIP yang mengganti Pancasila menjadi Ekasila. Pancasila harga mati,” kata orator dari mobil komando di gerbang depan DPRD Majalengka, H Agustinus Subagja yang juga Ketua Distrik GMBI Majalengka.
Hal senada juga disuarakan dari orator lainnya, sebagai ummat Islam sangat sakit kalau memang Pancasila diperas menjadi tiga atau dua.
“Karena Pancasila sudah final hasil para orang tua kita,” ungkap orator dari FPI.
Senada diungkapkan Ketua MPC PP Majalengka, Enther Nizar juga menginginkan pembahasan RUU HIP tersebut dihentikan, bukan ditunda atau diistirahatkan.
Sebelum berkumpul menjadi satu, mereka menggelar aksi longmarch dari masing-masing sekretariat ormas tersebut dan langsung menyusuri Jalan KH. Abdul Halim Majalengka.
Kehadiran mereka membuat arus lalu lintas di Jalur KH Abdul Halim dialihkan, petugas keamanan gabungan pun diterjunkan untuk menjaga aksi damai tersebut.
Pantauan dilokasi, pengunjuk rasa membentangkan spanduk penolakan RUU HIP dan atribut masing-masing ormas, ormas Islam dan LSM. Namun, mereka tidak menerapkan pembatasan jarak fisik dengan baik. Jarak antara pengunjuk rasa tidak sampai satu meter. Orator pun mengingatkan massa untuk mematuhi ketentuan protokol kesehatan menjaga jarak selama aksi.
Massa pun diterima sejumlah anggota DPRD. Bahkan, Ketua DPRD Majalengka, Eddy Anas Djunaedi, sempat berorasi menyampaikan dukungannya kepada demonstran. Dia berjanji akan menyampaikan aspirasi ke pusat.
“Aspirasi dari mereka langsung kita teruskan dan segera ditindaklanjuti ke pusat. Karena pancasila satu-satunya azas tunggal NKRI,” tegasnya.
Eddy menambahkan semua fraksi yang ada di DPRD Majalengka telah sepakat semuanya menolak. Itu dilakukan dengan pembuktian tanda tangan, disaksikan semua perwakilan organisasi masyarakat, ormas Islam dan LSM yang hadir di aula dalam.
“Semua fraksi menyatakan menolak. Penolakan dikuatkan dengan tanda tangan, hitam di atas putih,” tandasnya. ( MC-02)
Comment here