BERITAEKONOMI

Bernuansa Terakota, Alun Majalengka Ditarget Beres Akhir 2020

Ada Kesenjangan Antar Pengusaha karena Tidak Semua Proyek Bersumber dari DID dan DAK

MAJALENGKA – macakata.com – Memasuki area alun-alun Majalengka sudah terasa berbeda. Nuansanya Terakota. Kombinasi antara bata merah dengan keramik serta batu bata alam. Terlihat lebih elegan dan punya ciri khas kekinian yang milenial.

Ketika masuk area pagar alun, di sebelah masjid Al-Imam itu, seorang petugas akan langsung menyapa. Namun, jika niatanmu baik, hanya tinggal mengutarakan maksud ketika memasuki area alun yang belum beres tersebut. ‎Bilang saja, ijin mau memotret, untuk kepentingan posting positif tentang wisata Majalengka, maka petugas berseragam itu, akan dengan senang hati mengizinkan.

Sejak pandemi, pengerjan Alun-alun Majalengka ini memang terhenti total. Saat ini, jejak pengerjaan ‎proyek bernilai total Rp.18 milyar tersebut, sudah tampak berbeda. Tahap pertama renovasi alun-alun ini telah menghabiskan anggaran 10 milyar.

Kabar baiknya, tahap kedua pembangunan renovasi Alun-alun Majalengka itu, kini telah selesai proses lelang. Kontraktornya telah siap untuk mengerjakan kembali pembangunan yang tertunda tersebut.

‎Tahap kedua pembangunan alun-alun, yang berdekatan erat dengan pendopo dan gedung DPRD Majalengka ini, sebesar Rp. 8 milyar.

Hal ini diakui oleh Asda 2 Setda Majalengka, Gun Gun MD. Ia mengatakan pembangunan di wilayah Kabupaten Majalengka banyak dipending akibat pandemi, efek lainnya pendapatan daerah juga berkurang.

“Nyaris semua pembangunan terhenti, tapi itu sebagian saja. Ada sumber lain yang masih akan tetap dilanjutkan di tahun ini. ‎Pembangunan akibat anggaran recofushing itu juga terdampak oleh penanganan covid-19‎,” ungkapnya, dalam sesi diskusi santai di sekretariat PWI Majalengka, Jumat, 10 Juli 2020.

Hal senada dijelaskan Kabag Ekonomi Setda Majalengka, Irfan Nuralam. Ia menjelaskan masa pandemi ini, pihaknya menghadapi dilema tentang kesenjangan para kontraktor jasa konstruksi.

Kesenjangan tersebut, karena hanya sebagian pengusaha saja, yang bisa mencairkan dan mengerjakan jenis pekerjaan yang bersumber dari anggaran tertentu.

“Ada kesenjangan antar pengusaha, karena pencairan anggaran hanya khusus untuk jenis pekerjaan yang bersumber dari dana khusus yakni DID dan DAK. Sementara, proyek-proyek yang bersumber dari dana alokasi umum atau DAU tidak bisa dicairkan. Sehingga, secara otomatis hanya sebagian pengusaha,” jelas Irfan, dengan nada santai dan ramah.

Alun-alun Majalengka, masih kata Kabag Ekonomi, harus dan akan selesai akhir tahun 2020. Saat ini telah ada Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat, tentang kelanjutan pengerjaan Alun-alun Majalengka.

“Karena sumber anggaran ini langsung dari dana provinsi dan sudah ada SK gubernurnya. Lelang sudah dilakukan, pengerjaan tahap ke-dua alun Majalengka akan segera dilakukan,” ujarnya.

Irfan mengajak masyarakat Majalengka untuk bersama-sama mematuhi protokol kesehatan, serta, soal ‎kesenjangan antar pengusaha kontraktor ini agar dimaklumi. Mengingat situasi pandemi Covid-19 ini, semua orang pun tidak pernah menginginkannya.

“Mohon agar masyarakat memaklumi dan memahaminya. Soal pembangunan infrastruktur di Majalengka, Pemkab sudah punya planing secara mendetail sampai tahun 2023. Sarana-sarana infrastruktur ini lebih pada aspek yang monumental, yang dimaksudkan untuk menggeliatkan ekonomi masyarakat,” tandasnya. ( MC-02)

Comment here