MAJALENGKA – macakata.com – Akses jalan di tempat wisata Panyaweuyan Kecamatan Argapura Kabupaten Majalengka kini sedang tahap pelebaran jalan. Aspal hitam hotmix sudah terlihat mulus di titik persimpangan empat Panyaweuyan, yang bila turun ke jalur bawah bisa tembus ke wisata Curug Muara Jaya, dekat dengan warung-warung kopi.
Akses jalur jalan yang kini sedang diperlebar itu, menuju pertigaan Desa Tejamulya, yang bisa tembus ke wilayah Sangiang Kecamatan Banjaran. Juga, bisa langsung tembus ke wilayah Kecamatan Cikijing.
Rupanya, jalur jalan Jatilima, atau Jalan Timur Lingkar Majalengka yang melewati puluhan obyek wisata Majalengka itu, perlahan tapi pasti, sedang dikerjakan dan diselesaikan.
Hanya saja, pada bulan September dan Oktober, hijaunya pemandangan terasering bawang di Panyaweuyan belum bisa disaksikan. Saat ini Pengunjung hanya akan bisa melihat keindahan terasering Panyaweuyan yang belum hijau. Meski begitu, pesona Panyaweuyan masih bisa dinikmati dan memanjakan mata. Seperti melihat gurun yang berbukit-bukit dan berundak-undak dengan udara yang sejuk.
Akhir pekan awal Oktober 2020 saja, ribuan pengunjung memadati jalur tersebut. Termasuk ingin melihat keindahan kampung Cibuluh, yang disebut-sebut seperti sebuah desa di negara Nepal.
Salah seorang pengunjung, Irma (32) mengatakan dirinya datang bersama lima orang temannya, ia tak pernah bosan untuk mendatangi pemandangan alam yang menkjubkan di wilayah Argapura.
“Tak pernah bosan, pokoknnya asyik melihat pemandangannya yang mendunia. Saya dan teman-teman suka berfoto dan selfie di sini. Syukurlah sekarang sedang diperlebar,” ungkapnya.
Warga setempat juga menyambut baik pelebaran jalan yang melintasi obyek wisata Panyaweuyan. Dengan semakin lebarnya jalan, maka kendaraan mobil besar bisa memasuki wilayah Panyaweuyan dengan lebih leluasa.
“Kalau sudah lebar, papasan antara mobil dari arah berlawanan bisa lebih lancar,” ujar Ade, warga Maja.
Sementara itu pemerintah Kabupaten Majalengka, sejak akhir tahun 2019 lalu, memang telah merencanakan pembangunan akses pelebaran jalan yang dinamai Jatilima. Proyek infrastruktur prestisius tersebut, tidak akan selesai dalam waktu tiga tahun, namun ditarget selesai dalam waktu empat tahun, dan akan beres pada masa akhir kepemimpinan Karna-Tarsono.
Sejak booming mendunia, persoalan wisata di Majalengka memang selalu terkendala dalam hal infrastruktur jalan yang masih sempit. Sehingga, ke depan, diharapkan dengan adanya pelebaran jalan yang sekarang dilakukan secara bertahap itu, dapat menjawab tantangan wisata Majalengka.
“Pelebaran jalan di akses wisata memang suatu keharusan, namun jangan sampai abai dalam hal keamanan jalan, mengingat kondisi jalan di area Panyaweuyan itu bertebing dan jurang. Tanpa ada pagar bisa membahayakan pengendara,” ungkap sejumlah pengunjung. ( MC-02)
Comment here