Bupati : Beras Dulu, Baru Uang
MAJALENGKA – macakata.com – Bupati Majalengka H. Karna Sobahi menegaskan, pada masa pandemi Covid-19 ini, yang dibutuhkan masyarakat paling utama adalah beras, bukan uang.
Sebagai bahan makanan pokok paling utama, ketika rakyat berkecukupan dengan adanya beras, maka hal itu sudah tak menjadi persoalan.
“Coba tanya ke orang-orang, warga yang tinggal di desa dan kampung, selalu ada ungkapan abdi mah teu gaduh artos mah (Saya tidak punya uang), tapi coba lihat, kalau makan masih bisa. Itulah situasi fakta di kita. Itu artinya yang penting rakyat bisa makan,” ujar Bupati Karna, ketika diwawancarai jurnalis, di lapangan setda, usai menyerahkan legalitas Koperasi Wanita, Rabu, 03 Maret 2021.
Bupati Karna menambahkan oleh karenanya, pihaknya memerintahkan kepada Dinas Pertanian agar fokus untuk menanam padi, pada musim tanam bulan ini. Tujuannya, agar pasokan beras lebih dari cukup pada saat panen nanti.
“Saya perintahkan agar musim tanam saat ini dibanyakkan. Supaya nanti ketika panen, kita tidak kekurangan beras,” ungkapnya.
Bupati Karna menjelaskan soal ketahanan pangan, itu berarti adanya ketercukupan bahan pangan terutama beras yang menjadi makanan sehar-hari.
“Sekalipun kita sudah makan baso, somay, jika belum makan nasi? Jawabannya selalu belum makan,” ujarnya.
Sementara itu, untuk mendukung industri lokal usaha kecil dan menengah yang ada di Majalengka, Bupati Karna tengah mengusahakan supaya koperasi wanita yang sudah punya legalitas badan hukum itu, agar mampu mengupayakan ke unit bisnis dan usaha.
Pemberdayaan untuk produk-produk lokal harus terus digali, untuk kemudian dijual ke pasaran luar yang lebih luas.
Selain makanan pokok yang harus terus ditingkatkan produksinya itu, inovasi-inovasi usaha pada masa pandemi Covid-19 juga harus muncul di kalangan ibu-ibu rumah tangga.
Penghasilan tambahan dari kreatifitas usaha tersebut akan menjadikan Majalengka lebih dikenal di wilayah lain.
Terlebih, soal inovasi kemasan produk menjadikan produk lokal Majalengka bisa dijadikan buah tangan atau oleh-oleh pengunjung wisata Panyaweuyan.
“Di kita ‘kan banyak wisata alam, nanti produk-produk usaha koperasi wanita bisa dijajakan di tempat-tempat wisata yang ada di kita,” ungkapnya.
Bupati Karna berharap, kreatifitas mengolah makanan-makanan zaman dahulu, yang sering dilupakan orang, karena gempuran makanan produk luar, harus kembali dihidupkan oleh kalangan UMKM yang ada di Majalengka.
“Maupun oleh para ibu di Koperasi Wanita, makanan-makanan lokal kita, saya sarankan dikemas dengan cantik. Saya percaya ibu-ibu pasti jago-nya kalau dalam hal memoles,” tandasnya. (MC-03)
Comment here