BERITABUDAYAEKONOMI

Sejarah Genteng Jatiwangi dan Agenda Tahun Tanah

Digelar Maret hingga Desember 2021. Ada Workshop Terakota

MAJALENGKA – MACAKATA.COM- Kecamatan Jatiwangi Kabupaten Majalengka Jawa Barat, sejak dulu memang telah dikenal sebagai sentra produksi genteng.

Atap bangunan rumah genteng yang berbahan dasar tanah liat itu, mulai eksis diproduksi oleh warga Jatiwangi Majalengka sejak tahun 1905.

Dua tokoh inisiasi produksi Genteng Jatiwangi itu adalah H. Umar bin Ma’ruf dan Barmawi. Kedua orang itu kemudian menularkan ilmu produksi gentengnya kepada para karyawan, pegawai, sehingga banyak memunculkan pabrik-pabrik produksi genteng lainnya.

Namun, seiring perkembangan zaman yang terus berubah. Masa-masa kejayaaan atap rumah dari tanah liat itu, mulai pudar. Banyak pesaing dan kompetitor yang memproduksi genteng dari bahan fiber dan plastik.

Pada zaman kejayaannya dulu, produksi Genteng Jatiwangi, cukup membantu tingkat kesejahteraan warga.

Pengaruh sentra genteng Jatiwangi menyentuh sisi-sisi kehidupan sosial dan budaya.

Untuk mengenang dan melestarikannya, maka tahun 2021 ini, ada rangkaian kegiatan atau acara, dimulai pada 27 Maret hingga Desember tahun ini.

“Acara ini sebagai tanda penghormatan dan rasa syukur. Genteng Jatiwangi ini adalah sejarah. Nama acaranya tahun tanah. Semoga acara ini memberikan pengaruh positif,” ungkap Ketua Komite Ekonomi Kreatif, juga founder Jatiwangi Art Factory (JAF), Ginggi Syarif Hasyim, Jumat, 19 Maret 2021.

Ginggi menambahkan gelaran acara yang bernuansa ekspresi seni tersebut diharapkan menjadi pembelajaran alam, interaksi pengalaman dan bertukar pengetahuan serta sharing wawasan.

“Setiap acara digelar, banyak orang berdatangan ke Jatiwangi Majalengka. Penginapannya kita berdayakan rumah warga, itu upaya sinergi peningkatan ekonomi,” ujarnya.

Ginggi menjelaskan agenda rutin tiga tahun sekali itu, merupakan momen krusial dan penting bagi sisi sosial, seni, budaya, ekonomi maupun edukasi sejarah.

“Acara tahun tanah diantaranya rampak genteng, workshop membuat alat musik dari keramik di berbagai desa, binaraga Jebor Cup, pertunjukan kolosal rampak genteng, pameran Terakota, Residensi Seniman, pertunjukan musik keramik,” tandasnya. ( MC-03)

Comment here