Sejak 1970-an kupat tahu ini tanpa campuran toping apapun, selalu habis sebelum pukul 08.00 pagi
MAJALENGKA –MACAKATA.COM – Tanpa campuran kerupuk tipis maupun kacambah toge, kupat tahu yang ada di Pasar Balong ini selalu sudah habis sebelum pukul 08.00 WIB pagi hari.
Padahal, kupat tahu yang biasa kita temui biasanya ada sedikit campuran sayur kecambah toge, bumbu saos, kecap dan kerupuk. Namun, kupat tahu polos di pasar balong ini, meski hanya dilumuri sambal kacang tanah dan kecap saja, rasanya selalu diingat, tak terlupakan.
Dulu, kupat tahu pasar balong ini namanya adalah Takoah. Banyak yang mengira, Takoah itu bahasa China, karena di sekitar dekat Pasar Balong ada orang Tionghoa. Padahal bukan bahasa China. Takoah itu hanya sebuah singkatan. Takoah berarti Tahu Bongko Pakai Kuah.
Penjualnya adalah ibu-ibu. Ceu Erot namanya. Mulai buka setelah shubuh, pengunjungnya yang memang sengaja mau belanja ke Pasar Balong itu, langsung menyerbu kupat tahu Ceu Erot.
Entahlah, mengunjungi langsung lokasi Takoah legendaris ini, memang tampak biasa saja. Tapi setelah mencicipi sendiri, rasanya memang enak. Rasa pada makanan kupat tahu itu tak bisa diajak kompromi. Juga tak ada negosiasi. Ketika tersaji, dua menit kemudian sudah masuk ke perut.
Dalam satu menit saja, saya hitung pembeli Kupat Tahu ini ada tujuh orang. Itu pun silih berganti. Satu orang konsumen selesai menenteng Kupat Tahu yang dipesannya dengan dibungkus, lalu dibawa pulang, muncul lagi pembeli dan konsumen lainnya. Antrian nyaris tanpa ada jeda. Tangan Ceu Erot terampil dan cekatan.
Rata-rata konsumen dan si penjual sudah hafal, sudah sama-sama mafhum. Harganya yang cuma Rp7000,- seporsi membuat laris manis.
Konsumen tetap yang datang akan langsung mengatakan, “Ceu, satu bungkus pakai tahu setengah matang. Satunya bongkona wae,” maksudnya kalau dibanjur dengan sambal kacang tetap dilakukan oleh Ceu Erot, hanya saja tanpa instruksi yang diminta konsumen. TST tau sama tau.
Lapak mangkal Takoah ini berada tepat di pinggir Jalan KH. Abdul Halim. Kira-kira sepuluh langkah dari trotoar, kupat tahu Takoah Ceu Erot ini terlihat bersih untuk ukuran pasar tradisional. Area pasar ini masuk ke wilayah Kelurahan Majalengka Kulon Kecamatan/Kabupaten Majalengka Jawa Barat.
Menurut Ketua Grup Madjalengka Baheula (Grumala) Nana Rohmana, akrab disapa Mang Naro, yang merupakan konsumen tetap kupat tahu Takoah Ceu Erot ini, Naro mencatat bahwa Takoah atau Kupat Tahu Pasbal (pasar balong) telah ada sejak tahun 1970-an. Kupat Tahu ini sebetulnya bernama Takoah atau kepanjangan dari Tahu Bongko Dikuahan.
“Jadi, Takoah itu bukan bahasa China, namun singkatan saja dari bahan Tahu dan Bongko Dikuahan, itu bahasa sunda,” ungkapnya, kepada macakata.com, Selasa, 23 Maret 2021.
Naro tidak pernah bosan untuk sarapan Kupat Tahu Takoah Ceu Erot. Dalam seminggu, Naro selalu menyempatkan diri untuk jajan kupat tahu Takoah di Pasar Balong.
“Nya teu sering teuing. Paling saminggu sakali, bari ulin jeung nganteur balanja ka pasar,” ujarnya.
Diketahui, Ceu erot ini jualan Takoah atau Kupat Tahu meneruskan warisan ayahnya yang lebih dulu jualan Takoah tahun 1970-an dulu. Ayah Ceu Erot bernama Bapak Tata.
Oh ya, Bongko yang dimaksud, atau dikenal juga dengan lontong, dibalutnya masih menggunakan daun pisang. Tak seperti lontong/bongko masa kini yang dibalut plastik transfaran. Daun pisan atau daun cau itu lebih menyehatkan. (MC-03)
Comment here