Ada Situs Tempat Peribadatan Pendun Berundak atau Candi
MAJALENGKA – MACAKATA.COM – Gunung Balay atau gunung yang cukup banyak ditemukan serakan bebatuan Columnar Joint, yang berada di Sukamulya Kelurahan Babakan Jawa Kabupaten Majalengka, merupakan jejak sejarah adanya gunung Piramida, seperti gunung Padang yang sempat heboh dibicarakan lima belas tahun lalu.
Batuan Columnar Joint merupakan istilah jenis batu, yang berarti struktur bebatuan yang memperlihatkan batuan terpisah seperti batang pensil. Strukturnya menarik karena bentuknya kotak atau prisma, dengan kata lain seperti hasil polesan atau sentuhan rapi tangan manusia oleh alat tertentu, padahal itu merupakan proses alami, tanpa campur tangan manusia.
Posisi Gunung Balay yang merupakan bukit yang tidak terlalu tinggi itu, posisinya berada di hutan kecil menuju Pancurendang Tonggoh, sebelum memasuki kawasan pemukiman menuju Bukit Batu Karang.
Bila dibandingkan dengan bukit Batu Karang, area terjal yang terkenal dengan bebatauan yang ngalayah dan besar-besar itu, serta punya seribu gua, posisi Bukit Balay atau Gunung Balai memang seperti tumpukan batu-batuan Columnar Joint.
Menurut praktisi sejarah, Ketua Komunitas dari Grup Madjalengka Baheula (Grumala), Nana Rohmana mengatakan Gunung Balay masih menyisakan pertanyaan besar. Alasannya Gunung Balay tersebut bukan merupakan gunung berapi, karena ukuran besar maupun tinggi gunung itu hanya seukuran bukit kecil.
“Hanya saja, kuat dugaaan Gunung Balay itu merupakan tumpukan bebatuan Columnar Joint. Jadi pertanyaannya adalah, dimana Gunung Berapi besarnya? Berdasarkan teori, adanya Columnar Joint terbentuk karena adanya gunung berapi besar,” ungkap Ketua Grumala, yang akrab disapa Mang Naro, Ahad, 25 April 2021.
Mang Naro menambahkan Balay merupakan kata Bahasa Sunda yang berarti batu. Maka, Gunung Balay bisa juga disebut dengan Gunung Batu. Menariknya, Gunung Balay yang ada di wilayah administratif Kelurahan Babakan Jawa itu, seperti situs Gunung Padang, karena di sana ada jejak situs peribadatan Punden Berundak, yang bebatuannya merupakan jenis yang sama persis dengan Columnar Joint.
“Di Gunung Balay itu juga ada jejak bekas bangunan peribadatan. Bisa jadi itu berbentuk Punden Berundak atau bisa juga dikatakan berbentuk candi,” ungkapnya.
Naro menjelaskan dengan banyaknya misteri Gunung Balay yang ada di wilayah Kelurahan Babakan Jawa, serta keterkaitan dengan Bukit Batu Karang dan memanjang ke wilayah lainnya ke perbatasan Sumedang, dimungkinkan harus ada penelitian lanjutan.
“Hal ini harus diteliti oleh ahli arkeologi atau ahli geologi,” tandasnya. (MC-03)
Comment here