FoodKULINERLifestyle

Jengkol Memang Bau tapi Menyehatkan

MACAKATA.COM – Bagi sebagian orang, bau jengkol memang tidak enak. Namun, bagi para penyuka makanan yang menimbulkan bau dan bisa disemur, maupun digoreng setengah matang, untuk kemudian dicocol dengan sambal dadakan ini, rasanya aduhai lezatnya.

Makanan terenak sedunia ini, biasanya digemari oleh orang Sunda. Di rumah makan yang mengklaim dirinya sebagai rumah makan khas sunda, biasanya ada menu masakan berbahan dasar jengkol.

Memang, sehabis makan jengkol itu, mulut akan timbul bau jengkol. Namanya juga buah jengkol, bau sudah biasa.

Akan tetapi, mengkonsumsi jengkol, asalkan tidak berlebihan, justru akan menyehatkan tubuh. Beragam penyakit bisa dicegah bila kita rutin makan jengkol.

Mengkonsumsi jengkol, nyatanya akan mampu menangkal radikal bebas dalam tubuh. Jengkol mengandung antioksidan, terpenoid, polifenol juga alkaloid. Ah, saya gak faham dengan istilah kandungan-kandungan itu.

Namun, berdasarkan pengalaman saya sendiri mengkonsumsi jengkol, badan terasa lebih enteng. Buang hajat lancar, karena memang ketika memakannya dengan sambal. Kunci untuk sehat adalah makan lahap, besoknya buang air tetap lancar. Makan saja tanpa buang hajat, itu bisa sakit. Badan jadi gak enak.

Dalam sejumlah artikel, katanya bila rutin mengkonsumsi jengkol tanpa berlebihan dan teratur, dapat mencegah sel kanker. Juga, jengkol ini bisa menangkal penyakit jantung, diabetes.

Jengkol mengandung vitamin, mineral, protein dan zat yang sangat dibutuhkan tubuh. Jadi bila bicara tentang protein dan vitamin, jangan hanya fokus pada telor dan daging saja. Dalam jengkol pun ada protein, vitamin dan mineral. Tenu saja, jangan berlebihan dalam mengkonsumsinya.

Beragam manfaat dan khasiat bila rutin mengkonsumsi jengkol, yakni dapat menangkal radikal bebas, jantung sehat, mencegah anemia, menguatkan tulang, mengontrol gula darah, merangsang pertumbuhan jaringan baru.

Sementara untuk masakan jengkol itu sendiri, bisa dibuat semur jengkol, tapi akan lebih fresh berdasarkan pengalaman saya sendiri, lebih baik digoreng setengah matang, lalu makan dengan sambal terasi atau sambal dadakan atau sambal goank, ah sesuaikan saja dengan selera kalian.

Soal makan-makan ini, nyatanya, berdasarkan sejumlah penelitian terbaru, mengkonsumsi dalam keadaan segar itu lebih baik lagi. Kandungan zat yang dibutuhkan tubuh akan lebih mudah terserap oleh tubuh.

Intinya, jika kalian tak suka jengkol, jangan terlalu memaksakan. Namun bila mau mencobanya tak masalah. Akan tetapi, lihat-lihat dulu harganya. Sebab, pernah juga harga jengkol mengalami kenaikan harga seperti cabe. Mahal. Sekarang berapa ya? ( Shelby)

Comment here