BERITAEKONOMIPARLEMEN

Produksi Pertanian Bertambah 10 Hektar

mantan bupati majalengka

Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP H. Sutrisno Mendorong Pangan di Majalengka Meningkat

MAJALENGKA – macakata.com – Puluhan petani di wilayah Kecamatan Jatiwagi Kabupaten Majalengka Jawa Barat tersenyum senang, karena mendapatkan bantuan program untuk meningatkan penangkaran produksi padi.

Biasanya, pada musim tanam ke-tiga itu, para petani di wilayah kecamatan, yang area tanahnya berdekatan dengan jalur tol Cipali itu, mereka akan kesulitan pasokan air.

Kendala muncul, ketika kebutuhan air untuk mengairi sawah terkendala oleh mesin pompa air yang sulit untuk mendapatkan bahan baku solar.

“Sudah sepuluh hari kami kesulitan air. Air di wilayah sini kan harus dipompa, sementara pompa butuh solar. Tapi kami kesulitan untuk mendapatkan solar, meski jarak pom sangat dekat,” ujar sejumlah petani, di dekat lokasi res area Cipali, Minggu, 12 September 2021.

Hal tersebut juga diungkapkan Kepala Desa Jatiwangi, H. Mochammad Cholid mengatakan, pihaknya telah melakukan protes kepada pihak rest area untuk mendapatkan bahan baku solar.

“Belum ada titik temu, karena katanya terkendala aturan,” ungkapnya.

Sementara itu Anggota DPR RI dapil Sumedang Majalengka Subang dari fraksi PDIP, H. Sutrisno mengatakan program peningkatan penangkaran produksi pertanian di wilayah Jatiwangi tersebut, mendapatkan suport dari dua lembaga. Oleh karena itu, pihaknya mendorong agar persoalan bahan baku solar dapat dipermudah untuk kepentingan masyarakat.

“Seharusnya dipermudah, ini untuk kepentingan masyarakat, bukan pribadi. Kalau perlu nanti saya surati,” ujarnya.

Mantan Bupati Majalengka dua periode ini menambahkan, program ini akan membantu produksi padi lebih banyak, karena ada penambahan sepuluh hektar.

“Tadinya 20 hektar, sekarang jadi 30 hektar,” ucapnya.

Ditjen Tanaman Pangan, Rahmat mengatakan, program tersebut merupakan yang pertama kali dan merupakan percontohan di wilayah Kabupaten Majalengka. Optimalisasi produksi pertanian harus terus didukung oleh semua pihak.

“Biasanya musim tanam ke-tiga ini, petani di sini tidak tanam, kita dorong untuk bisa menanam kembali,” ungkapnya.

Sementara itu menanggapi protes para petani Jatiwangi, dari pihak res area mengatakan, pihaknya menyarankan petani untuk membuat surat pengajuan pembelian solar sesuai kapasitas yang diperlukan per-harinya.

Meski jarak lahan pertanian yang sedang digarap berdekatan dengan SPBU, namun pihak pengeloloa res area terkendala peraturan dan manajemen, untuk mengeluarkan kebutuhan solar para petani tersebut. (MC-03)

Comment here