BERITANewsSwimmingWorld

18 Tahun Langganan Banjir dan Abrasi

45 lebih rumah‎ warga di Desa Ampel Ligung terancam pergerakan tanah

MAJALENGKA – macakata.com – Tiga rumah ambruk dan rusak parah di Desa Ampel Kecamatan Ligung Kabupaten Majalengka‎ Jawa Barat.

Pemiliknya, ada yang tetap bertahan di bagian depan rumahnya. Sebagian lainnya menumpang di rumah saudara dan tetangga.

Puluhan penghuni rumah lainnya, yang berdekatan dengan sungai Cimanuk tersebut, sudah lebih dulu mengungsi, karena melihat situasi bahwa banjir, akan selalu hadir menyapa bagian belakang rumah mereka, ketika hujan datang dengan intensitas tinggi.

Jumat malam, 24 Desember 2021, tiga rumah yang dihuni oleh Ibu Satini, Sukara dan Karini ambruk dan hancur bagian belakang rumahnya.

Sementara bagian tengah dan depan masih selamat. Barang-barang perabotan rumah yang masih selamat itu disimpan menumpuk, ada yang disimpan di bagian ruang tamu. Lemari ala pramuka dibuat seketika.

Warga Ampel terlihat sudah pasrah‎. Mereka bosan dengan janji-janji perwakilan kalangan, yang datang meninjau area longsor dan banjir di tempat mereka.

“Kurang lebih sudah 18 tahunan lebih, kalau musim hujan selalu banjir. Setiap tahun selalu ada rumah yang ambruk terkena banjir dan erosi sungai belakang rumah,” ujar sejumlah warga Ampel di lokasi, Sabtu siang, 25 Desember 2021.

20 tahun yang lalu, dataran wilayah Ampel di tiga blok yang berdekatan dengan perbatasan Kabupaten Indramayu itu, jarak antara rumah warga masih ada sekitar 20 meter ke bibir sungai Cimanuk.

“Sekarang lihat sendiri, paling hanya 10 meteran. Tiga rumah ambruk semalam,” ujar Ketua RT, Waryanto.

Rumah lainnya, milik Rastiman, memang masih utuh. Tetapi bagian dinding dapurnya ‎sudah mulai retak-retak.

“Semalam banjir, air masuk ke rumah setinggi lutut saya,” ujarnya.

Kuwu Ampel, H.R. Oppendy ‎atau akrab disapa Mama Dery mengatakan, akibat hujan deras pada Jumat malam, telah terjadi banjir dan mengakibatkan tiga rumah warganya hancur.

“Ada sekira 50-an rumah lainnya terancam abrasi sungai. Karena memeng sungai Cimanuk ini terus mengikis lapisan tanah Desa Ampel,” ucapnya.

Mama Dery menambahkan, pihaknya telah berkordinasi dengan berbagai pihak tingkatan pemerintah manapun, namun, soal banjir dan dampaknya tersebut tak bisa dihindari jika musim hujan tiba.

“Setiap tahun kalau musim hujan ya begini, selalu ada rumah yang ambruk, ini sudah berlangsung 18 tahunan,” tuturnya.

Mama Dery menuturkan, untuk kejadian saat ini, warganya belum ada yang mengungsi, hanya sebatas menumpang di rumah saudara dan tetangga.

“Belum ada solusi hingga kini. Kami selalu merasa was-was dan khawatir jika musim hujan tiba,” ucapnya.

Sementara itu dari pihak Badan Penanggulangan Bencana‎ Daerah (BPBD) Kabupaten Majalengka, Reza mengatakan, pihaknya menerima informasi tadi malam, bahwa di Desa Ampel Ligung telah terjadi banjir dan tiga rumah ambruk.

“Saat ini kita masih proses asesmen untuk menentukan siapa siapa saja warga Ampel yang terdampak,” ujarnya.

Reza menambahkan, berdasarkan kordinasi dengan pihak desa, wilayah Ampel telah mengalami erosi sungai sejak belasan tahun lalu. ‎(Cil)

Comment here