BERITAPENDIDIKANWorld

SIT Jauh dari Radikalisme

MAJALENGKA – MacaKata.com – Mewakili Gubernur Jawa Barat, Analis Kebijakan Ahli Muda pada Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Jawa Barat, Herry Mulyawan, mengatakan Sekolah Islam Terpadu (SIT) di bawah JSIT Indonesia jauh dari radikalisme.

“Hal ini tentunya akan mendukung dan bersinergi dengan pemerintah untuk membangun generasi berkarakter,” ujarnya, ketika memberikan sambutan Muswil ke V JSIT Jawa Barat di aula Fitra Hotel, Sabtu 5 Maret 2022.

Herry menambahkan, pihaknya mengakui ada stigma yang muncul bahwa sekolah-sekolah islam itu terpapar radikalisme.

“Namun, saya yakin, JSIT tidak seperti itu,” ujarnya.

Bahkan, untuk membuktikan ucapannya itu, Herry Mulyawan akan segera menyekolahkan anaknya ke sekolah di bawah JSIT Indonesia.

“Akan segera saya sekolahkan anak saya di sekolah islam terpadu. Selamat MUSWIL semoga JSIT bisa menjadi motor penggerak kebangkitan pendidikan di tanah air yang berkualitas,” jelasnya.

Sementara itu, Ashari Kholil, wakil ketua JSIT Indonesia mengatakan, sejak berdirinya, JSIT hadir memberikan sistem belajar dan edukasi untuk membangun karakter anak didik yang berkualitas, berkarakter dan berakhlakul karimah.

“Kami pun siap bersinergi dengan berbagai kalangan, tentunya untuk kemajuan pendidikan Indonesia,” ujarnya.

Ashari menilai, konsep yang ditawarkan oleh JSIT Indonesia telah cukup berhasil. JSIT itu sendiri bersifat sangat terbuka untuk semua aliran atau organisasi.

“Meski ke sininya, kami temukan ada SIT Muhammadiyah. Namun, kami pastikan, bahwa kami terbuka untuk NU, Muhammadiyah, Persis, mupun aliran lainnya,” ujarnya.

Hal senada diungkapkan, Wakil Ketua Satu JSIT, Sintawati mengatakan, tak hanya itu, sebetulnya sekolah-sekolah di bawah naungan JSIT, juga berasal dari berbagai partai politik (parpol).

“Saat ini di JSIT beragam parpol hadir, banyak peserta didik yang berasal dari parpol-parpol lain, tak hanya satu partai politik saja,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua JSIT Jawa Barat, Aef Syaripudin mengatakan JSIT menjadi daya tarik tersendiri bagi kalangan peserta‎ didik untuk kalangan berbagai parpol, juga tak terbatas organisasi tertentu. (MC-03)

Comment here