MAJALENGKA – MacaKata.com – Gula pasir yang ada di toples-toples dapur kita, sudah melalui proses tahapan produksi yang cukup panjang.
Terlalu banyak mengkonsumsi gula, atau yang manis-manis, rupanya tidak baik untuk kesehatan.
Ada penyakit khusus mengenai gula ini, yakni diabetes militus. Di kampung, disebut penyakit gula.
Bagi pengidap penyakit gula ini, tentunya, harus mengurangi semua makanan dan minuman yang mengandung unsur gula.
Namun, ternyata, selalu ada kontra argumen mengenai hal itu. Es tebu, yang berasal dari air tebu murni. Rupanya sering dikonsumsi oleh sebagian orang, yang bahkan punya penyakit gula.
Rasanya manis segar. Tentu saja, karena es yang satu ini merupakan perasan asli dari bahan dasar gula pasir, yakni tebu.
Mula-mula, tebu yang berbentuk batangan panjang seperti bambu itu, dihaluskan bagian sisik luarnya. Kemudian dimasukkan pada mesin giling khusus.
Di bawah mesin giling tersebut, sudah tertampung wadah. Itulah cairan tebu murni. Gula cair yang masih betul-betul murni dari perasan tebu. Tanpa bawan pengawet.
Konsumen atau pelanggan setia es tebu, sebagiannya justru malah pengidap diabetes.
Hal ini dibenarkan oleh penjual es tebu yang mangkal di area pinggir jalan raya Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Bapak Nanda telah tiga tahun jualan es tebu dan mangkal di sana. Sebagian besar pelanggannya selalu membeli air tebu murni untuk diminum langsung, dan sebagiannya pengidap diabetes.
“Sebagian pembeli ada yang khusus memesan air tebu, rata-rata mereka beli langsung bawa botol sendiri. Mereka biasanya beli sepuluh sampai lima belas ribu. Katanya ada juga yang mengidap diabetes, tapi malah beli air tebu ini,” ujarnya, Sabtu, 7 Mei 2022.
Nanda menambahkan, soal medis mengenai itu, Nanda memang tidak mau berkomentar, karena bukan bidangnya.
“Pelanggan saya sendiri yang bilang. Diminumnya itu ketika perut kosong, biasanya pagi. Jadi beli sekarang, lalu disimpan di prezer lemari es,” ungkapnya.
Pelanggan lainnya, hanya penyuka minuman manis pada umumnya. Penghilang dahaga yang menyegarkan tanpa bahan pengawet.
“Serasa nostalgia kalau minum es tebu ini. Waktu kecil saya suka berburu tebu. Rasanya memang asli dan menyegarkan,” ungkap warga bernama Wina. (MC-03)
Comment here