Oleh : Noha Dian Saputra
MacaKata.Com – Peta politik Majalengka mulai berubah. Sebagian menyebut stagnan. Sebagian pihak menilai sudah memanas.
Pihak istana, katanya sudah mulai cemburu buta. Ketika seorang menteri datang ke wilayah Majalengka, sehari kemudian parpol yang berkuasa mengadakan acara halal bihalal. Lengkap dihadiri petinggi parpol, anggota DPR RI dan DPD parpol itu.
Sehari selanjutnya, parpol tertentu juga mengadakan halal bihalal di gedung Graha Sindangkasih Majalengka. Parpol ini merayu Sekda dan menanyakan keseriusannya nyalon Bupati Majalengka.
Parpol ini punya jaringan militan yang cukup kuat di 26 kecamatan. Sehingga ketika ada momen tertentu dan melihat SDM yang mumpuni untuk memimpin Majalengka, sudah saja sekalian ditawari.
Relawan SAE ternyata telah cukup mengakar. Di desa-desa yang tersebar di 26 Kecamatan se-Kabupaten Majalengka, relawan SAE cukup dikenal dan akrab. Masih bisik-bisik memang, tapi itu menandakan informasinya 90 persen serius.
Di satu pihak, DPC parpol yang berkuasa, sempat menyatakan siap mengusung dua periode. Katanya, dua periode itu sudah mengakar di internal parpol di berbagai daerah, bukan hanya Majalengka.
Pasangan yang dimaksud “dua periode” ini tentunya akan dan harus patuh. Tetapi, lagi-lagi, urusan politik, bisa saja berubah di masa yang akan datang. Politik bukan ilmu pasti seperti matematika.
Kemudian, muncul nama lain, katanya mau maju di jalur independen. Jalur non parpol. Jalur perseorangan.
Pengusaha dari Talaga, yang punya tempat tinggal di berbagai daerah, termasuk di negara Singapura ini, pernah menyatakan dirinya akan nyalon di jalur independen. Tentu saja, pertemuan Reuni sekolah menengah atas itu, menyambutnya dengan sorak sorai.
Namun, banyak kalangan menilai, jalur independen terlalu berat. Sebagian berpendapat, jika kos anggaran tak terbatas, didukung tim sukses yang solid, maka tidak ada yang mustahil. Jalur independen bisa memungkinkan untuk ditempuh siapa saja, dari kalangan mana saja. Itu teorinya. Prakteknya? Tinggal dilihat bagaimana perkembangan selanjutnya.
Relawan SAE, lagi lagi santer terdengar di kalangan ASN Kabupaten Majalengka, salam SAE seolah menjadi seloroh yang multitafsir.
Salam SAE yang disertai kerlingan mata dan sorot mata yang tajam serius, sudah dapat dipastikan nama yang dimaksud adalah dia seorang.
SAE hanya relawan atau tim pendukungnya saja. Kalangan lain, isunya, cenah, sudah siap mensukseskan dirinya maju dan memenangkan jadi Bupati Majalengka.
Tak usah dulu berbicara tentang siapa wakilnya nanti. Pilkada Majalengka 2024 masih jauh panggang dari api.
Dua periode juga punya sisi cerita lainnya. Beragam acara pelantikan maupun halal bihalal diyakini kuat dugaan sebagai konsolidasi politik balutan. Menegaskan kembali bahwa dua periode memungkinkan untuk maju kembali. Minta dukungan secara halus ini, praktek nyata dari kepemimpinan sebelumnya, dan kepemimpinan sebelumnya.
Jadi, apakah pertarungannya nanti, Dua Periode, SAE atau Independen?? Kita lihat saja perkembangan selanjutnya. Bisa saja muncul nama-nama yang tak diduga-duga.***
Penulis adalah netizen. Pengelola Rumah Baca. Warganet Majalengka
Comment here