MAJALENGKA – MacaKata.com – Gadis desa ini berprestasi. Ia menjuarai karya tulis tingkat nasional bidang sastra.
Ia bukan dari golongan orangtua kaya. Ayah-ibunya bukan pengusaha kelas kakap. Juga bukan ASN, bukan pula anak pejabat.
Gadis ini murni terlahir dari orangtua yang ayahnya tukang mencetak bata. Ibunya jualan di depan rumah.
Ela Nurfadilah merupakan gadis asal Desa Gandawesi Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, yang berprestasi menjuarai karya tulis sastra tingkat nasional.
Ditemui di rumahnya di Blok Gandamekar RT.3/1, Desa Gandawesi, Ela Nurfadilah, 20 tahun, menceritakan, sedari kecil dirinya memang suka menulis dan konsisten membiasakan diri untuk menulis karya sastra puisi, novel dan cerpen.
“Alhamdulillah, saya juara di tingkat nasional. Waktu itu saya menulis dalam even hari Kartini,” ungkapnya.
Ela menambahkan, ia tidak merasa rendah diri hanya karena ayahnya hanya buruh tukang bata, dan ibunya penjual makanan ringan. Ia tetap semangat mengikuti perlombaan karya sastra dari even nasional.
“Saya belajar menulis secara otodidak, saya mengikuti setiap even perlombaan, baik karya sastra puisi, cerpen, Novel itu tingkat nasional ya. Ada event Maharani, event Malven, WT publishing, antologi dari ND media publishing,” jelasnya.
Ela merupakan anak kedua dari pasangan Ade Sumarja (48) dan Nurhidayah (45), mulai konsisten menulis sejak ia duduk di sekolah lanjutan tingkat pertama atau SMP.
“Dulu, hanya suka menulis puisi. Tapi saya sering ikut jika ada seminar kepenulisan. Lalu saya praktekan di rumah,” ungkapnya.
Ela sempat putus sekolah setelah lulus SMP. Namun ia melanjutkan pendidikan paket C Setara SMA-nya di PKBM Al-Ikhlas tahun ajaran 2022 ini.
“Saya bertekad akan terus melanjutkan membuat karya sastra seperti yang sudah-sudah, karena saya ingin menjadi penulis profesional,” ujar gadis desa Gandawesi.
Saat ini, dirinya akan terbang ke negara Malaysia. Tujuannya untuk bekerja menjadi TKI, dengan harapan bisa membantu ekonomi keluarga. (MC-03)
Comment here