MAJALENGKA – macakata.com – Banyak yang belum mengetahui keberadaan sekolah ini. Meskipun begitu, SMP IT Adifathi yang berada di wilayah administratif Desa Sukaraja Kulon Kecamatan Jatiwangi Kabupaten Majalengka ini, telah melahirkan banyak prestasi siswanya.
Sebagai catatan, dalam setiap MTQ, prestasi juara selalu diraih oleh para siswa SMP IT Adifathi Sukaraja Kulon Jatiwangi ini.
Keberadaan sekolah di tengah-tengah pemukiman warga Blok Ciburuy Desa Sukaraja Kulon ini, membuat para santrinya betah dan kerasan. Tak hanya warga lokal, siswa terjauh yang sekaligus mesantren di sekolah ini, tercatat ada yang berasal dari Jakarta dan Sukabumi.
Kepala Sekolah SMP IT Adifathi, Komarudin mengatakan, pihaknya bersyukur dengan semua prestasi yang diraih olehpara siswa-nya. Dengan
total jumlah siswa sebanyak 128 siswa , dibantu sebanyak dua puluh tenaga guru, SMP IT Adifathi siap bersaing dengan sekolah lain.
“Sejak 2017 lalu, kita terus konsisten, mengedukasi, mendidik, mengajarkan, membiasakan, mengaji dan semua hal yang baik dan positif, kita praktekan di sini,” ungkapnya, Jumat, 17 November 2022.
Salah seorang siswa, Nuraulia akrab disapa Enca mengatakan, ia mendapatkan juara dua untuk cabang tilawah pada MTQ tingkat Kabupaten Majalengka yang berlangsung di Cingambul.
“Alhamdulillah saya dapat juara dua. Saya di sini sekalian Mondok, mesantren. Aslinya warga Sadomas Rajagaluh,” ungkapnya.
Siswa SMP IT Adifathi lainnya, Devina Shinta mengatakan, dirinya juga tercatat sebagai juara dua untuk cabang MHQ satu juz tilawah. Untuk menggapai semuanya itu, Devina terus berlatih dan melakukan persiapan yang matang.
“Persiapan dan latihan terus, itulah kuncinya,” ucapnya.
Salah satu tenaga pendidik, guru di SMP IT Adifathi, Fifit Fitriani mengatakan, di sekolah tempatnya mengajar itu ada konsep dan kebiasaan yang terus dilakukan secara konsisten.
“Jadi adakebiasaan yang harus dilakukan secara konsisten setiap hari, yakni, 40 menit sebelum pembelajaran membaca dan menghafalkan ayat-ayat Al-Quran dulu,” ungkapnya.
Fifit menambahkan, konsistensi kebiasaan ini rupanya juga terpatri di dinding pagar atas sekolah Berlantai dua ini, tertulis jelas satu hari satu ayat.
“Kita di sini minimal one day one ayat, satu hari satu ayat Al-Quran. Kita menggunakan metode pembelajaran ummi,” ungkapnya.
Fifit menjelaskan, dari sisi ekstrakulikuler dan keterampilan, SMP IT Adifathi Sukaraja Kulon juga punya target-target tertentu. Misalnya dalam satu bulan ke depan, para siswa harus bisa mengerjakan batik ecoprinting.
“Nanti, hasilnya akan dipamerkan dan dinilai, serta dilihat oleh para siswa. Para siswa belajar mengembangkan keterampilan, dengan teori sekligus praktek,” jelasnya. (MC-11)
Comment here