MACA – Tekstual yang sengaja dicetak menggunakan kertas masih enak dibaca hingga kini. Membacanya adalah wisata intelektual yang makin membuat pembacanya berimajinasi.
Terutama, bacaan-bacaan dengan genre cerita, mengisahkan. Fiksi memang. Tapi balutan dalam bentuk tak menggurui itu, sungguh merupakan suatu hiburan.
Terasa betul bahwa dengan banyak membaca cerita dalam novel-novel fiksi, apapun jenisnya, bukan hanya menambah wawasan dan pengetahuan saja.
Lebih daripada itu, menambah karakter, menambah keyakinan diri untuk lebih baik dari sebelumnya.
Calon-calon sarjana, calon-calon lainnya yang menuntut pelabelan gelar di belakang nama-namanya, selalu menyertakan syarat harus membaca sejumlah referensi bacaan.
Kemudian, harus dituangkan dalam tulisan. Bentuknya menggunakan kalimat bahasa sendiri, supaya tidak disebut kopi paste.
Buku, terutama novel-novel membuka cakrawala baru. Sensasi yang didapatkan adalah pikiran yang menerawang dan membayangkan situasi maupun tokoh yang ada dalam cerita. Itu menurutku, pelampiasan yang baik dibandingkan harus minum mabuk-mabukan.
Kekuatan liar dari imajinasi,membentuk pikiran dan terawangan pembacanya lebih kreatif membayangkan sejumlah tokoh, yang beraneka ragam karakter dan kepribadiannya.
Sudah,segituh aja dulu. Lain waktu disambung lagi. ***
Comment here