BERITAPENDIDIKAN

Perempuan Harus Berani Melapor, Fahmina Institute Gelar Diskusi Publik

MAJALENGKA – macakata.com – Kalangan perempuan yang mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan seperti kekerasan seksual atau kekerasan dalam rumah tangga, didorong agar berani untuk bersuara. Bahkan, kaum hawa yang menjadi korban kekerasan seksual harus berani melaporkan kasus tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Fahmina Institute telah menggelar ‎diskusi publik yang pada intinya mengajak kaum perempuan agar berani terbuka, agar berani bersuara. Diskusi terbuka ini digelar dalam rangka memperingati hari perempuan sedunia.

Diskusi ini berlangsung pada hari Minggu, 19 Maret 2023. Tema diskusi yakni “Peran kepemimpinan perempuan dan laki-laki dalam mewujudkan masyarakat adil dan sejahtera.”‎ Para peserta terlihat antusias. Bahkan, jumlah kuota peserta terus bertambah.

Manager program Fahmina Institute, mewakili direktur, Alifatul Arifiati mengatakan ‎pihaknya menyambut baik pemuda-pemudi Majalengka, karena telah berpartisipasi dalam kegiatan diskusi publik.

“Ternyata masih banyak yang peduli tentang persoalan perempuan ini,” ujarnya.

Kabid PP DP3AKB ‎Kabupaten Majalengka, Sriyani Khofifi mengatakan, persoalan tentang kekerasan seksual yang perempuan sebagai “korban-nya” telah tertuang dalam peraturan daerah nomor dua tahun 2021 tentang penyelenggaraan perlindungan perempuan.

“Dalam Perda ini, hak-hak korban kalangan perempuan tentang, bagaimana cara melaporkan sampai pendampingan untuk mendapatkan keadilan ada jelas di Perda tersebut,” ungkapnya.

Sementara itu, para peserta diskusi berharap, agar Diskusi Publik tentang substansi Perda No. 2 Tahun 2021 ini harus rutin diselenggarakan kepada para kmunitas, kelompok ibu-ibu di tingkat kecamatan dan desa.

“Supaya tersampaikan, giat diskusi publik ini harusnya lebih sering lagi,” ujar para peserta.

Sementara itu, Founder mubadalah.id, KH Faqihuddin Abdul Khodir, sekaligus ‎dosen IAIN Cirebon, ISIF dan wakil direktu Ma’had Aly Kebon Jambu Babakan Ciwaringin mengatakan,  kepemimpian perspekstif Islam dalam mewujudkan kepemimpinan perempuan dan laki-laki ini harus menjadi diskusi yang terus digelar.

“Terus digelar,sekaligus acaranya sangat menarik dan bisa terus ceria bergembira,” ucapnya.

Acara Diskusi Publik yang di-moderatori oleh Intan Damayanti rupanya cukup terkesan.Sejumlah peserta yang hadir ada yang mengatakan moderatornya itu “Berwajah ceria menyenangkan, mudah tersenyum.”

“Harapannya, diskusi publik ini, terus memperjuangkan para korban kekerasan seksual agar terus dierjuangkan untuk mendapatkan hak-haknya,” ucap Intan. **

Comment here