BERITA

Regenerasi Petani Kurang Diminati Anak Muda

MAJALENGKA – macakata.com – Para petani di wilayah Kabupaten Majalengka Jawa Barat mengeluhkan tentang makin berkurangnya regenerasi petani, untuk meneruskan garapan tanah sawahnya.

Baik  ‎petani produktif maupun warga biasa, hanya saja punya tanah sawah yang luas, juga banyak.

Bagi warga biasa yang mempunyai tanah luas dan banyak, mereka kesulitan mencari petani untuk dibayar menggarap sawahnya. Alasannya, petani produktif yang dicari sedang mengerjakan garapan sawah ‎milik orang lain, juga dengan jadwal yang cukup padat.

Hal ini, salah satunya diakui oleh warga di Kecamatan Palasah Kabupaten Majalengka. Pemilik sawah, Hadijah mengakui, ia sangat kesulitan untuk menggarap tanah sawahnya di desa tetangga.

“Makin sulit sekarang nyari petani. Kalaupun ada sudah tua-tua,” ujarnya, pertengahan Juli 2024.

Hal senada diakui oleh ‎tokoh masyarakat, yang kini aktif dalam pembibitan tanaman. Jajang mengatakan, regenarasi bagi petani milenial sepertinya kurang diminati saat ini. Padahal, prosfek pertanian sangat menjanjikan.

“Bukan hanya untuk menggarap sawah saja, untuk pengembangan perkebunan, misalnya saya sedang menggarap budidaya melon, saya pun kesulitan mencari pekerja di kalangan anak muda,” ujarnya.

Sementara itu, Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengajak para generasi muda untuk sama-sama membangun sektor pertanian. Sebab menurutnya, untuk membangun pertanian dibutuhkan SDM pertanian yang berkualitas, andal, berkemampuan manajerial, kewirausahaan dan organisasi bisnis.

“Regenerasi petani merupakan hal utama yang harus dipercepat dan menjadi fokus utama selain peningkatan produksi dan produktivitas,” ucapnya, sewaktu mengisi bimbingan teknis di wilayah Kabupaten Majalengka, pekan pertama di bulan Juli 2024.

Amran menambahkan, tak hanya jumlah, tetapi setiap individu pertanian harus bisa membekali diri dengan pengetahuan serta keterampilan sesuai dengan perkembangan zaman. Terlebih, pertanian telah menjadi isu global. (Erik)

Comment here