MACA – Meski teknologi gawai telah canggih, semua informasi telah ada dalam genggaman tangan, nyatanya, negara maju Finlandia kini kembali ke buku dan bahan bahan bacaan manual.
Di sekolah, menulis kembali melalui pensil dan pulpen. Begitulah artikel yang saya baca kemarin, dalam sebuat situs berita.
Di negara kita, justru, kalangan rakyat di kategori rendah, seolah diwajibkan untuk punya gawai. Atau dipaksa kudu punya karena keadaan.
Lucunya, para tenaga pendidik yang telah sepuh, pun diwjibkan harus faham teknologi. Padahal negara ini masih kategori negara berkembang.
Setiap tahun, atau setiap ganti menteri, kurikulum berganti. Memusingkan para guru untuk kembali beradaptasi.
Sementara gerakan literasi, masih ada sebagian besar di pundak para komunitas, yang ujung-ujungnya menginduk juga ke instansi. Dan itu tetap berbasis digital.
Bahkan, ada semacam kewajiban, setiap kali berkegiatan harus upload ke setiap jejaring sosial, supaya lebih keren dan terlihat keren. **
Comment here