Tinggal di Perum dan Cara Daftarnya
MAJALENGKA – Harga tanah dan bahan bangunan yang semakin mahal, membuat sepasang suami istri mengurungkan niatnya untuk bangun rumah sendiri. Sebagian diantara mereka memilih kos atau ngontrak. Membeli rumah secara kredit, tampaknya menjadi alternatif solusi.
Alasannya, biaya ngekos dengan cicilan kredit rumah hanya beda tipis. Saat ini, pasaran indekos di wilayah Majalengka bagian kota maupun di area industri seperti di Kecamatan Dawuan, Kadipaten, Jatiwangi, Sumberjaya, satu bulan itu antara Rp. 400 sampai 500 ribu. Itupun, jika satu kamar dihuni oleh tiga atau empat orang, maka tarifnya bisa naik lagi, tergantung kebijakan yang punya kos.
Salah seorang pemasar, marketing salah satu perumahan di Kadipaten, Dikdik Rusdiana mengatakan saat ini wilayah Majalengka cukup menarik investor untuk bangun perumahan dan kamar kos. Saat ini, bisnis perumahan di kota angin tengah menggeliat. Semakin banyak dan menjamur.
“BIJB Kertajati menjadi pusat bidikan keramaian. Urbanisasi ke wilayah Majalengka jadi target pendatang baru untuk mencari penghidupan di sini. Makanya, jangan heran ketika saat ini banyak pembangunan perumahan,” ungkapnya, Sabtu (7/9).
Dikdik menambahkan saat ini pembangunan perumahan dengan tipe paling kecil semisal tipe 36 atau 90 sampai 100 meter persegi, banyak dibangun oleh berbagai develover atau pengembang.
“Kadipaten, Dawuan, Kasokandel, Jatiwangi, Sumberjaya, saya lihat sudah banyak spanduk perumahan. Dan saya cek, memang benar sedang ada pembangunan perum. Itu artinya peminatnya cukup banyak.” ungkapnya.
Sementara itu salah seorang ibu rumah tangga, Nasih (26) mengatakan dirinya cukup kerepotan jika harus bangun rumah sendiri. Oleh karenanya dia mulai memilih lokasi perumahan yang akan ditempatinya.
“Terlalu mahal biayanya kalo bikin sendiri. Mending nyari di perum. Cuma saya dan suami masih mencari lokasi dulu. Pengen mandiri saja, kurang betah kalau tinggal di rumah orangtua,” ujarnya.
Proses BI Cheking
Hanya saja, penting untuk diperhatikan bagi yang telah menentukan lokasi dan berniat membeli rumah di sebuah lokasi perumahan. Pertama-tama, datangilah kantor pemasaran sebuah perumahan. Biasanya tidak jauh dari perumahan itu berdiri, cari tau dan bertanya-tanya langsung ke bagiannya.
Setelah bertekad dan menentukan pilihan, prosesnya itu yakni menyiapkan berkas identitas diri suami atau istri, foto kopi buku nikah, npwp, surat keterangan bekerja dari perusahaan (jika pegawai), surat keterangan usaha jika punya bisnis usaha yang dijalankan.
Selain itu, surat keterangan belum punya tempat tinggal dari desa. Proses ini, bisa cepat atau agak lambat, tergantung situasi dan staf marketing di sebuah kantor pemasaran.
Jika Anda masih punya cicilan terhadap satu bank, dan belum lunas, bersiaplah kecewa, karena proses cek and richek dari pihak bank (namanya BI Cheking) sudah pasti akan membuat calon peng-kredit rumah susah diloloskan.
Namun sebaliknya, jika lolos proses BI Cheking, maka proses transaksi termasuk DP rumah bisa langsung diproses. Sebelum ada pemberitahuan lolos BI Cheking, hendaknya jangan dulu transaksi. (IMR)
Comment here