BERITAEKONOMIWISATA

2020, Jalur Panyaweuyan dari Cikijing-Sindangwangi Diperlebar

2020, Jalur Panyaweuyan dari Cikijing-Sindangwangi Diperlebar

MAJALENGKA – Jalur yang sempit di Panyaweuyan Argapura iturupanya siap dilebarkan. Akses yang bertahun-tahun hanya cukup dilintasi satu mobil itu, rencananya akan diperlebar, sehingga ketika ada mobil dari arah berlawanan, lalu lintas tetap lancar.


Jalur tersebut juga punya nama baru, yakni jalur Jatilima atau kepanjangan dari Jalur Timur Selatan Lingkar Majalengka. Jatilima ini menghubungkan sedikitnya tujuh kecamatan yakni Sindangwangi, Rajagaluh, Maja, Argapura, Banjaran, Talaga dan Cikijing siap dibangun tahun 2020 mendatang.

Saat ini, pemda Majalengka telah menyiapkan anggarannya. Sementara kondisi di jalur itu telah dilakukan pematokan atau ciri dengan tanda merah.

Hal ini ditegaskan Bupati Majalengka, H. Karna Sobahi, usai membuka sebuah acara di gedung Graha Sindangkasih, Senin (9/9). Ia mengatakan Progres Pembangunan Jatilima semuanya sudah siap.


‎”Progres Jatilima, tahun 2020 kita in action. Di Jalur itu kini sudah dipasangi patok berwarna merah. Itu suatu kebutuhan untuk peningkatan ekonomi masyarakat,” ungkapnya.


‎Bupati menambahkan mengenai teknisnya, tanah yang dintandai itu segera dibebaskan. Jalur jalan yang telah ada, yang menghubungkan sejumlah kecamatan di lintasan timur dan selatan Majalengka itu, akan melewati pemandangan alam yang eksotis. Terasering Panyaweuyan tanaman bawang akan sering dilewati pengunjung lokal dan luar.


“Akses Jatilima itu akan memudahkan akses pengunjung lokal, wisatawan luar dan bahkan turis asing.” ungkapnya.


‎Terpisah, sejumlah petani di wilayah Maja dan Argapura berharap, agar pembangunan Jalur Jatilima tetap mengedepankan kepentingan masyarakat dan sisi keamanan dalam berlalu lintas.


“Sebab, jalur ini banyak jurang dan bebukitan terjal. Sisi keamanannya harus diperhatikan. Insya Allah, warga mah mendukung saja.” ujarnya.

Pengendara juga berharap agar akses tersebut juga dipasangi pagar pembatas yang kuat. Jika perlu disediakan gazebo dan tempat duduk. Sehingga, pengendara yang melintas, bisa beristirahat dengan nyaman sambil menikmati pemandangan Panyaweuyan yang menghampar luas.

Sebagai contoh, jalur Maja-Cikijing, tepatnya di Cikebo, banyak warung-warung penjual jagung bakar dan warung kopi. Setiap hari banyak yang istirahat perjalanan di area Cikebo tersebut.

“Sehingga, jika nanti Jalur Jatilima selesai dibangun. Buatkanlah rest area-rest area dan tempat duduk yang nyaman. Sehingga hal tersebut dapat menimbulkan suasana nyaman perjalanan, dengan suguhan pemandangan terasering bawang,” ujar sejumlah pengendara. (IMR)

Comment here