BISNISTOKOH

Jual Beli Tanah yang Bikin Basah

Foto :  Dikdik Rusdiana

Pria Muda Ini Menjadikan Bisnis Jual Beli Tanah di Majalengka Terlihat Menjanjikan

MAJALENGKA – macakata.com – Sepekan terakhir ini, di pinggir jalan raya wilayah Majalengka banyak spanduk dan baliho bertuliskan “jual tanah” atau investasi tanah kavling-an. Tulisan dalam spanduk itu merujuk pada wilayah dekat Bandara International Jawa Barat (BIJB) Kertajati.

Spanduk-spanduk yang menempel pada pohon dan tiang-tiang listrik, maupun baliho besar di perempatan atau pertigaan jalan itu, mencantumkan lokasi area tanah di Bantarjati dan Kertasari. Yang menarik, nilai harganya mengundang orang untuk mengatakan kesan murah, karena hanya tertera Rp. 600 ribu. Spanduk lain tercantum Rp. 800 ribu.

‎Menyikapi adanya spanduk dan baliho tentang lahan-lahan yang akan dijual, pengusaha muda, pemilik Abah Kafe, marketing perumahan di Kadipaten, Dikdik Rusdiana memandang bahwa saat ini ‎jual beli tanah di dekat Bandara Kertajati, terutama di wilayah Kadipaten, Dawuan, Kasokandel, Kertajati, Jatitujuh, Ligung, Jatiwangi cukup menjanjikan.

“Dalam setahun ini, jual beli tanah di dekat area bandara dan kecamatan pendukungnya tumbuh pesat. Perumahan tumbuh subur. Bisnis ini menggeliat. Usaha jual beli tanah ini bikin basah keuntungan,” ungkapnya tersenyum, kepada macakata.com, Senin 21 Oktober 2019.

‎Dalam tiga bulan terakhir, lanjut Dikdik, ia pernah menerima job mencarikan lahan maupun bangunan dari warga luar. Beberapa kali clossing dan menikmati komisinya, ia dan sejumlah temannya kini makin semangat untuk terjun ke dunia penjualan tanah dan bangunan.

“Selain menjanjikan dalam hal keuntungan, bisnis ini juga penuh tantangan. Di sepanjang jalan Leuweungbata dan tembus ke Pakubeureum yang kini jalannya mulus itu, suatu saat pasti akan ramai. Harganya sekarang sudah naik,” ungkapnya.

Pria berperawakan jangkung ini menuturkan, sebagai contoh, harga tanah sebelum ada pembangunan bandara masih murah. Namun, kini setelah bandara beroperasi, harganya telah naik berkali-kali lipat.

“Wajarlah jika sekarang ada banyak spanduk penjualan tanah kavling. Karena memang, soal bisnis lahan ini harganya dipastikan terus merangkak naik. ‎Misalnya, jika saat ini harga tanah per-kavling mencapai ‎25 juta, maka tahun depan nilainya kemungkinan pasti berubah menjadi Rp. 50 juta.” ungkapnya.

Pengusaha muda Kadipaten yang terus konsisten dengan Anti Riba ini‎ juga kerap diminta dan dijadikan referensi oleh klien-klien dari luar Majalengka untuk diberi tugas mencari tanah maupun bangunan di wilayah Kabupaten Majalengka. Ia sendiri bahkan siap mengerjakan bangunan, lengkap dengan pegawai dan suplai materialnya.

“Misalnya, ada yang mau dibuatkan bangunan, saya sudah punya tim khusus untuk mengerjakannya. Termasuk suplai matrial, karena saya juga bekerja di Toko Bangunan. Itupun sudah beberapa kali kami kerjakan,” tandasnya. ( Acil)

Comment here