Analis Obat dan Makanan, Apoteker di Dinkes Majalengka Menunjukkan Hasil Laboratorium dari Makanan yang Diduga Menjadi Penyebab Keracunan di Rajagaluh Kidul
MAJALENGKA – macakata.com – Masih ingat tentang kasus keracunan yang menimpa puluhan warga Rajagaluh Kidul Kecamatan Rajagaluh Kabupaten Majalengka, penyebabnya diduga kuat karena memakan soto, nasi kuning dan nasi uduk, kini hasilnya sudah keluar.
Berdasarkan hasil laboratorium dari BPOM Jabar, makanan sarapan jenis soto, nasi kuning maupun nasi uduk semuanya negatif mengandung bakteri yang menyebabkan keracunan. Tidak terdeteksi adanya Salmonella, Shigella, Basiilus, maupun e-Coli semuanya negatif. Yang terdeteksi adalah zat yang bernama Kandida SP. Kandida ini sejenis jamur yang biasanya hadir pada penyakit sariawan dan keputihan.
Analis obat dan makanan pada Dinas Kesehatan Majalengka, Iman Budiman mengatakan hasil laboratorium tentang kasus puluhan warga di Rajagaluh Kidul itu baru keluar beberapa hari yang lalu dari BPOM. Berdasarkan pemeriksaan laboratorium itu, makanan yang dikonsumsi warga seperti soto, nasi kuning dan uduk semuanya negatif.
“Hanya ada jamur Kandida SP, sebetulnya tidak termasuk ejen/agent keracunan pangan. Bisa saja terjadi apabila orang atau okonsumen sensiitif terhadap zat-zat tertentu atau jamur itu. ” ungkapnya, saat ditemui di ruangannya, Senin 21 Oktober 2019.
Iman menjelaskan jamur Kandida SP ini sebetulnya hidup dalam tubuh setiap orang, dan biasanya hinggap ketika orang itu mengalami sariawan dan keputihan.
”Kami dari dinas tidak bisa menyimpulkan penyebab pastinya keracunan di Rajagaluh Kidul. Hanya saja, hasil laboratorium menyatakan demikian. Kemungkinan kembali ke stamina orang yang mengkonsumsi makanan itu,” ujarnya.
Sebagai catatan, pada awal September 2019 lalu, puluhan warga Rajagaluh Kidul Kecamatan Rajagaluh mendatangi Puskesmas setempat usai menyantap makanan sarapan jenis soto, nasi uduk dan nasi kuning.
Tercatat ada sekitar 40 lebih warga Rajagaluh Kidul yang mendatangi Puskesmas dari pagi hingga malam. Mereka menderita muntah-muntah, pening kepala dan lemas.
Sementara itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka, saat ini tengah melaksanakan kegiatan Penyuluhan Keamanan Pangan yang dipusatkan di gedung Saluyu. Sedikitnya tercatat 60 pengusaha rumahan yang berasal dari berbagai Kecamatan hadir mengikuti kegiatan selama dua hari, yakni 22 dan 23 Oktober 2019.
Kepala Dinas Kesehatan Majalengka, H. Alimudin mengatakan penyuluhan keamanan pangan ini merupakan tindakan preventif untuk menghindari adanya kasus-kasus keracunan makanan atau minuman yang terjadi di masyarakat.
“Hasilnya negatif. Dengan mengikuti pelatihan penyuluhan ini, salah satu tindakan preventif untuk meminimalisir kasus-kasus yang tidak kita inginkan,” ungkapnya. ( Rich)
Comment here