Bupati Majalengka H. Karna Sobahi Bangga dengan Hadirnya 350 Olahan Pangan dari Bahan Buah Kolang-Kaling. MURI telah mencatatnya
MAJALENGKA – macakata.com – Museum Rekor Indonesia (Muri) telah mencatat 350 olahan pangan dengan bahan dasar buah kolang-kaling. Ratusan olahan ini berupa makanan manis maupun asin. Diantaranya kue lapis, kue lumpur, sarang semut, cemilan, baso serta olahan pangan lainnya lagi.
Festival Olahan Pangan (Opang) yang berlangsung di lapangan GGM Majalengka itu, Ahad 8 Desember 2019, merupakan satu-satunya yang pertama kali dilakukan di Indonesia. Bahkan di dunia.
Buah yang selalu akrab dijadikan bahan kolak pada bulan Ramadhan ini, rupanya juga mengandung banyak khasiat dan manfaat untuk kesehatan tubuh. Dalam berbagai sumber disebutkan kolang-kaling sangat baik untuk kesehatan, karena dapat melancarkan pencernaan, menyehatkan tulang, menurunkan berat badan, menyehatkan jantung, mencegah anemia, mencegah dehidrasi.
Juga, dapat menjaga metabolisme tubuh, meremajakan kulit, kaya akan kalsium, kaya akan kandungan serat, obat radang sendi, kaya vitamin dan kandungan gizi lainnya.
Di wilayah Majalengka, buah dengan tekstur kenyal berwarna putih bening menyerupai batu tawas itu, sering dijumpai dijajakan di pinggir jalan raya, tepatnya di jalan raya Maja-Cikijing di wilayah Kecamatan Banjaran dan Talaga.
Banyak orang dari berbagai kabupaten/kota lain, yang menyempatkan diri untuk singgah dan membeli buah mungil penuh khasiat tersebut. Puncaknya akan terjadi ketika memasuki musim Ramadhan atau bulan puasa, karena buah kolang-kaling ini sangat nikmat bila dibuat es campur, kolak maupun racikan makanan olahan berasa manis lainnya.
Bahkan, Bupati Majalengka H. Karna Sobahi mengatakan hadirnya 350 olahan pangan menandakan bahwa kota angin punya ikon baru. Kabupaten Majalengka merupakan penghasil kolang kaling terbesar di Jawa Barat.
“Harusnya, Majalengka punya ikon baru. Kita punya buah kolang-kaling. Kreasinya juga bervariasi. 350 olahan pangan dari bahan kolang kaling telah terbukti dicatat Muri, masuk rekor dunia,” ungkapnya.
Terpisah, pihak dari MURI, Triyono mengatakan tercatat 350 olahan pangan (opang) berbahan dasar buah kolang-kaling baru pertama kalinya dilakukan di Indonesia, yakni di Kabupaten Majalengka Jawa Barat.
“Banyak varian olahan, baik manis maupun asin menjadi pertimbangan kami untuk mencatatnya. Ada 350 olahan makanan,” ujarnya.
Sementara itu, petani dan penjual buah kolang-kaling yang ditemui di sekitaran jalan raya Maja-Cikijing mengatakan buah kolang-kaling menjadi komoditas andalannya untuk menambah penghasilan keluarga. Bahkan, sebagian besar diantaranya menjadi penghasilan utama, setelah cengkeh.
“Kami di sini berdagang buah kolang-kaling, serta hasil kebun lainnya, seperti buah alpukat, juga gula aren asli yang sudah dikemas,” ungkap Pipin, penjual buah kolang-kaling. ( Acil )
Comment here