Tampilan Cuing Mirat yang telah dimodifikasi dengan varian rasa berbeda
MAJALENGKA – macakata.com – Omsetnya perhari untuk satu rombong (satu tanggungan wadah besar) mencapai Rp. 1,8 juta. Itu bila musim kemarau yang panas terik. Saat ini, karena musim hujan, keuntungan per-hari di kisaran satu juta rupiah.
Yup! Itulah keuntungan dari penjualan cuing yang punya brand si Rauing, atau kepanjangan dari si Raja Cuing. Awalnya, saya menyangka, pengusahanya sudah tua. Namun, tebakan itu keliru. Pengusahanya masih berusia 24 tahun. Namanya M. Insan Kamil.
Insan, demikian ia akrab disapa, memulai usahanya setahun lalu. Sebelumnya, selama dua tahun, ia berjualan cuing layaknya ratusan warga Mirat yang berkeliling jualan cuing ke setiap kecamatan tetangga, diantaranya, Sumberjaya, Leuwimunding, Palasah, Jatiwangi dan Sukahaji.
Selama dua tahun dari 2017-2019 keliling dengan sepeda, dengan harga cuing Rp. 3. Ribu. Insan terus berpikir bahwa cara kerjanya tidak akan berhasil jika terus menerus keliling, tanpa inovasi. Mulailah ia merancang rasa dengan menggabungkan antara bahan baku cuing khas Mirat dengan campuran coklat dan buah.
“Saya jualan cuing tahun 2017 lalu. Dua tahun saya jualan keliling. Sekarang alhamdulillh, saya sudah punya 3 cabang. Saya berpikir, makanan cuing juga harus dinikmati oleh kalangan menengah ke atas. Jadilah si Rauing.” ungkapnya, Senin, 03 Februari 2020.
Pemuda yang terlihat masih lugu ini, ternyata juga sudah berpengalaman jualan gula aren asli. Berbarengan dengan jualan cuing, ia sempat menjadi bandar gula aren asli.
“Semua bahan untuk si Rauing semuanya alami. Cuma harganya lumayan. Yang termurah Rp. 5 ribu. Termahal Rp. 12 ribu.” ungkapnya.
Insan menambahkan saat ini cabangnya tersebar di tiga titik, yakni di Weragati, Sepat dan Rajagaluh. Ia berencana membuka di Majalengka Kota dan di wilayah Kecamatan Susukan Kabupaten Cirebon.
Jenis cuing yang disajikan si Rauing ini yakni si Cuing Original, si Cuing Duren, si Cuju (si Cuing Alpukat Keju), si Cuket (Cuing Alpukat Coklat), si Cuti (Cuing Green Tea), si Curo (Cuing Oreo).
“Harus milenial. Saya pikir cuing yang dikemas dan diberi toping susu coklat keju itu menarik dan siap bersaing dengan produk milenial lainnya,” ungkapnya.
Putra pertama dari pasangan Agus- Nera ini berharap, kalangan muda Majalengka harus bangkit untuk memajukan usaha. Mencari peluang kreasi dan inovasi baru, dengan terus menjalani apapun usaha yang sedang dikerjakan.
”Saya asli kelahiran Mirat-Leuwimunding. Di sini, daun penghasil cuingnya lebih bagus. Dan mayoritas penjual cuing ya di sini, di Mirat. Saya hanya ingin menorehkan nama kampung halaman saya lebih baik lagi. Cara saya ya ini, dengan mengangkat cuing.” ungkapnya.
Salah seorang rekan kerjanya, Rudi mengatakan nyaris semua jenis cuing si Rauing disukai. Namun yang paling populer adalah cuing Alpukat Keju.
“Yang paling laris si cuing Alpukat. Tapi kalau musim kemarau biasanya semua jenis juga laku.” ungkapnya tersenyum. ( MC-02)
Comment here