Madu Klanceng atau Toeweul ini Mampu Merangsang Mood untuk Meningkatkan Gairah Keperkasaan
MAJALENGKA – macakata.com – Masyarakat di wilayah Kecamatan Sindangwangi Kabupaten Majalengka Jawa Barat, kini tengah mengembangkan budidaya madu toeweul. Madu jenis ini berasa asam, namun diceritakan lebih banyak mengandung vitamin dan mineral serta enzin-enzim yang dibutuhkan tubuh. Bahkan, bagi yang cocok, setelah mengkonsumsinya secara rutin bisa meningkatkan libido atau mood untuk bercinta.
Tokoh masyarakat setempat, Dadan mengatakan budidaya madu berasa asam atau disebut madu toeweul. Juga biasa disebut orang Jawa dengan sebutan Madu Klanceng ini memang tengah dibudidayakan di wilayah kebun di area kaki Gunung Ciremai.
“Saat ini produksinya memang baru menghasilkan 10 botol. Itu hasil panen setelah menunggu 4 bulan. Tapi kini, kotak-kotak sarang lebah sudah diperbanyak,” ungkapnya, Selasa, 25 February 2020.
Dadan menambahkan para petani di sekitar perkebunan gunung Ciremai itu, memang ditemukan ada banyak lebah jenis steangles bee ini. Para petani mulai banyak membuat kotak-kotak ukuran kecil atau stup up lebah. Sarang lebah ini sendiri mirip sarang merpati, hanya saja lebih harus dipertimbangkan tingkat kebersihan dan kehigeinisannya.
“Dalam satu lokasi sarang lebah yang kini dibudidayakan petani, ada sekitar 150 kotak dan akan dipanen dalam 3 bulan mendatang.”ujarnya.
Ketua Kelompok Lebah Madu, Dastari mengatakan bersama dengan 12 orang lainnya, sekelompok petani di wilayahnya tengah mengembangkan wisata kopi sekaligus wisata lebah madu. Fokus yang kini menjadi pengembangannya yakni madu jenis toeweul yang berasa asam, namun punya khasiat lebih banyak daripada madu asli biasanya.
”Madu klanceng ini untuk ukuran botol paling kecil saja, harganya cukup mahal. Dua kali lipat harga madu asli biasa,” ujarnya.
Dastari menambahkan pihaknya semakin oftimistis bahwa kebun di wilayahnya itu mempunyai sumber pakan seperti belimbing, selasih, air mata pengantin, sehingga untuk produksi jenis madu berasa asam ini dipastikan akan panen dalam tiga atau empat bulan ke depan.
”Satu kandang bisa seratus stup/kotak lebah. Masyarakat sekitar kini mulai budidaya madu toeweul atau klanceng.” ujarnya.
Dastari menjelaskan kendala atau kesulitan untuk budidaya madu ini adalah soal perawatan kandang, yakni bagaimana menghindari semut, cecunguk dan cicak. Bersama teman-teman petani, ia mengatasinya dengan kapur ajaib. Sementara jika digantung di luar atap rumah warga, harus menggunakan kawat dan diberi kapur ajaib.
“Dengan budidaya lebah yang menghasilkan madu, itu juga sangat bermanfaat untuk mempercepat proses penyerbukan buah atau disebut polynator, jadi sangat membantu tanaman. Jenis lebah toeweul ini juga sedikit lebih kecil dari papanting, namun lebih besar dari nyamuk. Tapi lebah ini tidak galak atau tidak menggigit seperti lebah lainnya.” ujarnya. (MC-02)
Pemesanan Madu Asli Berasa Manis maupun Berasa Asam, Hp/WA : 085 321 194 286
Comment here