BERITA

Tim Medis Sibuk, Cideres Baru Siapkan Ruang Isolasi

Ruangan Rawat Inap Mendadak Disulap Jadi Ruangan Isolasi di RSUD Cideres 

MAJALENGKA – macakata.com – Tim medis dan pegawai rumah sakit benar-benar dibuat sibuk. Status Pandemi Covid 19 nyaris menguras semua tenaga yang bertugas di lembaga kesehatan.

Tak terkecuali di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cideres. Penunjukkan rujukan sebagai rumah sakit yang menangani pasien suspect Corona untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) itu baru disiapkan sejak hari Kamis lalu. Hal itu menyusul adanya Surat Keputusan Gubernur Jabar, ‎yang datang pada hari Rabu, 16 Maret 2020.

Siang malam mereka menyulap ruangan rawat inap untuk ruangan isolasi bagi pasien dengan gejala-gejala yang terindikasi virus Corona atau Covid 19. Jumat siang, 20 Maret 2020, persiapan itu baru memasuki tahap pemasangan CCTV.

Direktur RSUD Cideres, Asep Suwandi melalui Kepala Bidang Pelayanan rumah sakit, Dr. Egga Bramasta mengatakan, ‎saat ini 6 ruangan dari bekas ruangan rawat inap baru selesai disiapkan. Hanya tinggal finishing pemasangan CCTV.

“Pegawai kerja siang malam untuk membenahi ruangan khusus gejala Covid 19. Sekaligus kami ingin klarifikasi, bahwa kami bukan menolak pasien dengan gejala Corona, namun karena di sini ruangannya belum siap. Mungkin baru beres hari ini,” ungkapnya.

Egga menjelaskan ‎persiapan ruangan isolasi dan ruangan pendukung lainnya itu, baru Ready total setelah empat hari pengerjaan ruangan. Ruangan tersebut juga harus disertai kamera CCTV untuk memantau aktifitas pasien serta petugas medis.

“CCTV itu sangat penting, bukan hanya mengawasi pasien. Tapi juga memantau tim medis. Misalnya ada yang kelelahan, bisa langsung terpantau oleh kamera. Dan, yang terpenting, jika tim medis, misalnya terpapar, jangan sampai dia kabur, nanti bisa menulari orang lain di luar sana.” ujarnya.

‎Kerepotan lainnya, lanjut Egga, adalah soal kelengkapan Alat Pelindung Diri (APD), yang saat ini stoknya masih sangat terbatas. Namun, sedang diusahakan untuk membeli APD yang baru. Dalam ruangan isolasi tersebut pihaknya menempatkan 21 pegawai dan tim medis yang dibagi dalam tiga shift.

“Harus dibagi shift, satu shift itu tujuh orang dengan maksimal kerja 7 jam. Jadi kami pastikan, pihak rumah sakit bekerja 24 jam. Kendala lain muncul, APD yang saat ini mau dibeli, harganya sudah meningkat 3 kali lipat. Sekarang harganya dua juta untuk satu paket APD, dari harga normal yang cuma Rp. 800 ribu.” ungkapnya.

Egga menuturkan pihaknya meminta pemahaman kepada masyarakat Majalengka, terkait adanya simpangsiur tentang pihak rumah sakit, yang katanya menolak pasien suspect Corona dari salah satu rumah sakit yang ada di Sumberjaya.

“Kami bukan menolak, kami memang belum siap. Karena ruangan isolasinya baru kami siapkan. Mohon masyarakat memahaminya.” tandasnya. ( MC-02)

Comment here