BERITATravelWISATA

Pesta Berburu Ikan di Bendung Rentang

Rekreasi Wisata Sambil Berjemur Sinar Matahari

MAJALENGKA – macakata.com – Sampai tanggal 31 Oktober 2020 mendatang, aliran sungai di Bendung Rentang Jatitujuh Kabupaten Majalengka mengering.

Senin pagi, 19 Oktober‎ 2020, proses pengeringan aliran sungai Cimanuk mulai diberlakukan. Sementara aliran sungai Cipelang dan Sindupraja, yang dialiri lintasan air dari Bendungan Rentang itu, sudah terlihat mengering secara total.

Proses mengeringnya ini, ternyata membuat warga di sekitaran Jatitujuh dan Ligung berdatangan. Mereka membawa alat tangkap ikan berupa pancing dan jaring-jaring. Serta, ada juga yang menggunakan bedil senapan panjang.

Mereka yang menggunakan senapan angin laras panjang itu, bekerja dengan cara menunggu layaknya pemancing. Melihat dan memperhatikan aliran permukaan air, untuk selanjutnya, ketika ada hewan ikan atau biyawak yang terlihat muncul ke permukaan, seketika itu juga, bidikan snipernya meletus.

Faktanya, peluru yang ditembakkan itu hanyalah jarum yang ujungnya melengkung seperti kail. Ujung pangkal jarum itu sudah diikat oleh tali nilon kenur khusus yang agak tebal. Sehingga, jika ikan besar itu terkena bidikan, ataupun melesat, jarum tersebut bisa kembali ke tangan si penembak. Diulur seperti alat pancing. Bukan peluru seperti berburu burung.

“Kami berburu ikan, sekaligus menyalurkan hobi di sini. Alhamdulillah, sudah dapat lima ikan besar-besar. Lihat saja,” ujar salah seorang penembak senapan angin di Bendung Rentang, sambil menunjuk wadah ikan.

Sementara di sisi pantai-pantai Bendung Rentang Jatitujuh di semua sisi, yakni sisi barat, utara dan timur, mereka berlomba menjaring ke bagian sisi tengah, yang semakin lama airnya semakin surut menyusut. Sejumlah ikan sebesar tangan orang dewasa banyak yang terperangkap dalam jaring-jaring tersebut. Sementara biyawak diburu di sisi pinggir sungai lainnya.

Kondisi ini berlangsung setiap satu tahun sekali, yang biasanya dilaksanakan antara bulan September dan Oktober. Pihak Bendung Rentang mengklaim, bahwasanya pengeringan Bendung Rentang Jatitujuh itu sebagai upaya pemeriksaan mesin-mesin penahan, pengecatan ulang, serta memperbaiki jika ada kerusakan.

“Mulai hari ini dikeringkan total sampai akhir Oktober 2020 mendatang. Memang, setiap kali dikeringkan, banyak warga yang berburu ikan,” ungkap, ‎Kordinator BBWSC Bendung Rentang Jatitujuh, Dadi, Senin siang, 19 Oktober 2020.

‎Dadi menambahkan, ketika sudah betul-betul mengering, maka kondisi tersebut akan segera dimanfaatkan untuk dilakukan ‎kroscek bangunan bendungan, pelumasan ulang sekaligus pengecatan.

“Situasi ini sebagai antisipasi kerusakan mesin dan memulihkan baut-baut yang longgar. Sehingga, jika sudah selesai pada 30 Oktober nanti, maka kami akan segera membuka kembali aliran sungai. Dan mengatur mesin penahan air sebagaimana mestinya,” ungkapnya.

Dadi menjelaskan, prosedur tetap untuk melakukan pengeringan semua aliran, rupanya harus mendapatkan persetujuan dari kalangan petani di berbagai wilayah, yang meliputi Majalengka dan Indramayu serta Cirebon.

“Sebelumnya kami kordinasi dulu dengan para petani, untuk melakukan pengeringan ini. Kalau semuanya sudah panen dan disetujui para petani, maka kami mulai menutup mesin aliran dan mulai mengeringkan,”ungkapnya.

Aliran sungai Cimanuk ini mendapatkan ‎suplai dari Jatigede sebanyak 5 meter kubik. Sementara untuk ‎kebutuhan irigasi 70 meter kubik, sesuai dengan kapasitas suplai saluran. Sementara Bendung Rentang mengairi 87.803 hektar‎. (MC-02)

Comment here