BERITAPARLEMEN

Disebut Nyalon Gubernur Jabar, Jawaban Nurhasan Diplomatis

Ia Konsen Ingin Tingkatkan SDM di Ormas dengan Daya Literasi yang Kuat

MAJALENGKA – macakata.com- Anggota DPR RI dari fraksi PKS dapil Sumedang, Majalengka dan Subang (SMS), Nurhasan Zaidi disebut-sebut akan maju pada Pilgub Jawa Barat mendatang, ‎jawaban yang keluar dari sosok orang yang kental dengan nuansa literasi ini, rupanya hanya diplomatis saja.

“‎Pertanyaan ini menohok sekali. Tapi saya bersyukur rupanya ada beberapa yang menyebut nama saya. Nah, jawaban saya sederhana saja, bisa ya, bisa juga tidak,” ujarnya, dalam konfrensi pers di sekretariat PUI Majalengka, Sabtu, 24 Oktober 2020.

Nurhasan menambahkan, persoalan politik yang dikait-kaitkan dengan namanya yang mau maju pada pilkada mendatang sudah tidak asing, menurutnya hal itu merupakan persoalan yang gampang-gampang susah.

“Persoalan politik itu mudah, kamu cerdaskan masyarakat, biarkan masyarakat yang memilihnya. Akan tetapi, demokrasi di kita kan, tau sendiri seperti apa?” ujarnya secara retorik.

Namun, Nurhasan tetap oftimistis, bahwa siapapun atau setiap orang boleh bermimpi menjadi apapun, menjadi presiden atau menjadi gubernur ataupun mau bermimpi menjadi bupati.

“Sekali lagi, ‎urusan jabatan itu urusan gampang, yang sulit itu menjalankan amanah. Itu yang seharusnya menjadi evaluasi siapapun,” ungkapnya.

Nurhasan menjelaskan, sebetulnya yang harus dibangun oleh setiap pemimpin, siapapun itu, harus mampu membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal. Pekerjaan besar seorang pemimpin harusnya berfokus bukan hanya pada soal pembangunan fisik.

“Keunggulan SDM yang seharusnya terus ditingkatkan. Oleh karenanya kualitas literasinya harus bagus, demokrasi kita kan cuma main-main, saya anggota dewan, tetapi lebih banyak ngurus ormas. Saya akan buat sekolah model. Demokrasi kalau tak ada literasi maka akan tetap memunculkan SDM-SDM yang kurang handal,” ujarnya.

Sekali lagi, Nurhasan menjelaskan, tentang pentingnya berliterasi. Oleh karenanya, ia bersama PUI tengah merancang perpustakaan digital, yang nantinya harus menjadi tempat bacaan yang menarik. Meski digital namun nanti akan banyak buku-buku cetak.

“Sebagai contoh, di sekitaran Bapermin ini, sedang kita set up, dengan tema Malioboro, nanti kita bikin kafe-kafe dan perpustakaan digital. Saya memimpikan Majalengka ini adalah kota pendidikan, dengan budaya literasi dan budaya pesantren yang kuat,” tandasnya. ( hrd )

Comment here