BERITA

Penanganan Covid-19 Melibatkan Desa-desa

Bupati Majalengka Didampingi Kapolres dan Dandim Kompak Tangani Penanganan Covid-19

MAJALENGKA – macakata.com – Pandemi Covid-19 masih terasa hingga kini. Pemerintah pusat dan daerah, sama-sama melakukan antisipasi, pencegahan, agar penularannya dapat diminimalisir.

Di Pemkab Majalengka, penanganan Covid-19 itu, juga melibatkan semua kalangan, bahkan menggerakkan hingga tingkat desa.

Bupati Majalengka H. Karna Sobahi mengatakan, pihaknya telah mengupayakan antisipasi penyebaran virus Corona. Salah satunya, yang terasa hingga tingkat desa, salah satunya gerakan semilyar masker. Satu orang wajib memiliki tiga atau empat masker, sebagai cadangan untuk dipakai ketika keluar dari rumah.

“Gerakan ini langsung menggunakan anggaran dana desa. Bisa di cek ke setiap desa,” ujarnya, pertengahan Oktober 2020 lalu.

Hanya saja, lanjut Bupati, kesadaran masyarakat untuk selalu mengenakan masker, masih pada situasi menghindari petugas ketika operasi yustisi.

“Kita akui, warga masih banyak yang menyepelekan. Banyak warga yang memakai masker, tapi hanya untuk menghindari operasi yustisi saja.” ungkapnya.

Pihak Pemkab Majalengka saat ini pun, telah punya tempat isolasi, yakni memanfaatkan gedung SKB atau Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), serta telah punya dua alat PCR fortable. Untuk penanganan soal pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19, anggarannya pun telah disiapkan sampai Desember 2020.

“Kita siapkan tempat isolasi di SKB. Di sana ada 32 tempat tidur. Jadi, kalau ada tenaga medis atau warga yang terkonfirmasi positif, bila ada informasi itu akan langsung dijemput ke tempat isolasi itu,” ungkapnya.

‎Soal penanganan Covid-19, kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Majalengka, Umar Ma’ruf mengatakan, sejalan dengan instruksi Bupati Majalengka, penanganan covid-19, memang melibatkan unsur desa hingga tingkat RT-RW. Mulai dari setiap orang warga desa yang harus punya tiga atau empat masker setiap orangnya, juga soal pemberdayaan ekonomi masyarakatnya.

“Selain membentuk Desa Tangguh Raharja, maka di tingkat desa, harus kembali memanfaatkan posko-posko dan poskokamling,” ujarnya, pertengahan Oktober 2020 lalu.

Umar menambahkan, masyarakat juga diajak untuk tetap produktif dengan terus berkarya lewat berkebun dan bertani, mereka harus kembali memanfaatkan lahan-lahan tidur, sehingga dapat ditanami oleh sayuran dan palawija lain, yang bermanfaat untuk keluarga dan masyarakat.

“Berkebun dan bertani harus kembali ‎digiatkan. Dengan aktifitas tersebut, warga berkeringat dan bergerak secara fisik, ditambah terkena sinar matahari langsung, itu akan meningkatkan imunitas dan daya tahan tubuh,” ucapnya.

Selain itu, pihaknya telah mengumpulkan dan rapat bersama sejumlah kuwu atau kepala desa agar menyiapkan dan mengupayakan dana cadangan. Tujuannya menyiapkan langkah preventif penanganan situasi, setelah pandemi ini berakhir.

“Pemdes harus mengupayakan dana cadangan. Meski belum ada kepastian kapan berakhirnya pandemi ini, pihak desa harus tetap punya cadangan dana sebagai langkah antisipatif,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Majalengka, H. Alimudin mengatakan, sebagai dinas yang bersentuhan langsung dengan penanganan pasien-pasien terkonfirmasi positif Covid-19, Orang Tanpa Gelaja hingga pelibatan tenaga medis yang sangat rentan dan paling dekat bersentuhan dengan pasien Covid-19, pihaknya telah melakukan upaya-upaya seperti melakukan tes swab para tenaga kesehatan.

“Tes swab untuk tenaga medis terus dilakukan. Bahkan, target kita sampai akhir Desember 2020 nanti, satu persen dari jumlah total penduduk Majalengka yang 1,2 juta, yakni sekitar 6 ribuan orang harus sudah dites swab,” tandasnya.

Menanggapi hal tersebut, Ketua LSM Penjara Distrik Jawa Barat, yang tinggal di Majalengka, Setiabudi mengatakan, penanganan soal pandemi Covid-19 ini, pemerintah diminta untuk tidak hanya fokus pada penanganan pasien yang terkonfirmasi positif saja. Namun Pemkab Majalengka harus pula mengupayakan peningkatan ekonominya.

“Jangan hanya fokus pada penanganannya saja, tapi juga peningkatan ekonominya harus terus diupayakan. Apalagi, saya dengar, dana untuk Covid-19 ini cukup besar. Peningkatan ekonomi juga harus diperhatikan. Jangan sampai ada warga yang mati karena lapar,” ungkapnya.

Polres Majalengka bersama unsur TNI (Kodim 0617) juga kerap bersinergi terus mensosialisasikan tentang pentingnya mematuhi protokol kesehatan memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan (3M). Mereka pun juga membagi-bagikan masker kepada masyarakat.

“Hal itu sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Warga harus selalu memakai masker jika beraktifitas di luar rumah,” ujar Kapolres Majalengka, AKBP. Bismo Teguh Prakoso, didampingi Dandim Majalengka, Letkol. Inf. Andik Siswanto.

Sementara itu, berdasarkan penelusuran secara acak ke setiap desa yang ada di Majalengka, akibat pandemi Covid-19, semua desa telah menganggarkan untuk pembelian masker, yang kemudian dibagikan kepada masyarakat.

“Setiap warga punya tiga atau empat masker. Kami telah melaksanakan gerakan semilyar masker. Pembagiannya juga melibatkan Bhabinsa dan Bhabinkamtibmas, itu sudah tiga kali dilakukan,” ujar sejumlah kepala desa yang ditemui, salah satunya Kepala Desa Cisambeng, H. Eros Surjadiningrat.

Terpisah, sejumlah warga yang ditemui, memang mengakui bahwasanya di rumahnya itu, ia punya lebih dari sepuluh masker. Selain pemberian dari desa, setiap kali di jalanan dan terjaring operasi yustisi, ia terkadang menerima sumbangan masker gratis.

“Soal masker di rumah saya banyak sekali, lebih dari lima. Bahkan saya hitung nyaris dua puluh masker. Pernah saya kena operasi yustisi, setelah dihukum push up, saya dikasih masker lagi.” ujar salah satu warga Majalengka, Nana. (Laporan Indepth Reporting/hrd)

Comment here