TravelWISATA

Panjat Tebing Gunung Tilu, Potensi Wisata Masa Pandemi

Seorang remaja perempuan memanjat di tebing Gunung Tilu di Desa Girimukti Kecamatan Kasokandel Majalengka

Penulis : Shelby AR

MAJALENGKa – macakata.com – Ingin berwisata ke tempat yang tak terlalu rame? Juga sedikit menantang dan berpetualangan, datanglah ke Gunung Tilu, di Desa Girimukti Kecamatan Kasokandel Kabupaten Majalengka.

Wisata bernuansa alam yang mengundang adrenalin ini, bisa menjadi tempat kunjungan yang menarik dan menawarkan sensasi lain.

Bagi anda yang suka memanjat tebing, satu bukit terjal dengan tebing yang sudah dipasangi sejumlah baut baja, siap untuk menampung kait carabiner yang telah terpasang pada alat pengaman yang siap untuk memanjat.

Akhir pekan awal Januari 2021 lalu, sekelompok muda-mudi remaja terlihat bergantian memanjati tebing dari salah satu Gunung Tilu tersebut.

Cewek berkudung sederhana itu tampak asyik memanjat, dipandu seorang ahli. Dia memang belum terampil, namun keberaniannya cukup diacungi jempol. Dia berhasil memanjat kira-kira sepuluh langkah. Meniti perlahan diantara ceruk tebing. Berhenti sebentar ketika kesulitan menemukan celah ceruk batu tebing untuk diraih oleh jemari tangannya.

Memasuki wilayah Gunung Tilu di Desa Girimukti Kecamatan Kasokandel Kabupaten Majalengka Jawa Barat ini, nyaris tak ada penjaga karcis. Sehingga masih gratis. Tetapi bagi yang mau olahraga memanjat tebing, karena membutuhkan petunjuk dan arahan yang tepat, itu ada biayanya.

Tidak jelas biayanya berapa. Malas saya bertanya, karena mereka terlalu asyik dengan kegiatannya. Lagian mau ngapain saya bertanya-tanya di tengah keasyikan mereka yang sedang liburan? Jadi, silakan cari tau sendiri mengenai biaya panjat tebing. Bukankah, masa kini mudah sekali mencari tau lewat browsing internet?

Yang menarik dari wisata Gunung Tilu ini yakni, jalur jalannya kini sudah teraspal dan sebagian jalur menuju gunung tebing sudah dibeton. Meski jalurnya menanjak, namun tidak terlalu curam.

Ada kesan yang menakjubkan jika berada di sebelah gunung ini, kesan bahwa batu-batu besar yang tersusun ini seolah tiba-tiba saja turun dari langit. Seperti meteor yang terjatuh ratusan juta tahun silam.

Di sebelah tebing lainnya, ada kolam atau situ. Air hujan yang tertampung di sana memang sedikit tapi jernih. Tetapi, saya sarankan, jangan terlalu dekat melihatnya. Retakan dinding batu pada gunung tebing itu, tetap saja menakutkan. Bisa saja sewaktu-waktu ada batu dari atas puncak tebing sana, yang jatuh terlibas angin. Perlu diingat Majalengka terkenal dengan kota anginnya yang ngagelebug.

Saya bukan menakut-nakuti kalian. Tetapi mengunjungi area Gunung Tilu dan memanjat salah satu tebingnya di sisi jalur yang biasa dinaiki jalan kaki, memang masih terjal dan curam. Bagi yang suka berpetualang, spotnya menarik. Tapi bagi yang suka keramaian, di sini tak ada wahana apapun, keculai panjat tebing itu.

Namun, bagi anda yang mau datang dengan pacar atau keluarga, di sini banyak gazebo. Bisa dimanfaatkan untuk makan-makan sambil lesehan. Maupun untuk mojok dengan sang pacar. Beberapa warung kopi pun ada di sekitar area Gunung Tilu ini.

Spot lainnya yakni, kita bisa melihat puncak gunung Ciremai di arah timur dan puncak gunung Tampomas di arah barat. Sepanjang mata memandang, hanya mayoritas tanaman hijau pepohonan di bawah sana. ***

—Penulis adalah penyuka travelling. Pengelola perpustakaan dan taman baca.

Comment here