MAJALENGKA – macakata.com – Proses pembelajaran tatap muka di pondok pesantren modern Ar-Rahmat dimulai pada Senin, 11 Januari 2021.
Pondok pesantren yang berada di Desa Weragati Kecamatan Palasah Kabupaten Majalengka Jawa Barat ini, menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Persiapan penyambutan santri dari berbagi wilayah, seperti Bandung, Karawang, Bekasi serta wilayah lain di Jawa Barat, yang paling jauh ada santri dari Malang juga mondok di ponpes Ar-rahmat ini. Sebelum memasuki asrama, pada saat kedatangannya, para siswa atau santri harus menjalani protokol kesehatan memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak (3.M). Serta dites suhu tubuhnya.
Selain itu, pihak Ar-Rahmat juga mendatangkan petugas medis dari tim gugus penanganan Covid-19 Majalengka, untuk melakukan rapid tes.
“Prokes 3M kami laksanakan secara ketat. Bahkan, kami mendatangkan petugas medis untuk melakukan rapid tes. Siswa/santri yang datang harus menjalani rapid tes terlebih dahulu,” ujar Ketua Dewan Pembina Yayasan Ponpes Modern Ar-Rahmat, Drs. H. Ena Sarya Soemarna, Ahad, 10 Januari 2021.
Ditegaskannya, pelaksanaan rapid tes tersebut, sebagai upaya pencegahan penyebaran Virus Corona Desease (Covid-19). Sehingga, siapa saja yang hasil rapid tesnya reaktif, maka harus menjalani isolasi mandiri. Pihak sekolah sangat ketat dalam menjalani protokol kesehatan.
“Kami sangat ketat dalam penerapan protokol kesehatan, hal itu sebagai upaya mencegah penularan penyebaran virus Covid-19, kami juga terus berkoordinasi dengan gugus tugas Covid-19 Kecamatan Palasah,” ucap mantan Sekda Lamongan Jawa Timur ini.
H. Ena menambahkan pihaknya terus melengkapi dan meningkatkan sarana dan prasarana di Komplek Pontren Ar-Rahmat tersebut, untuk memberikan kenyamanan dan kesehatan para santri. Begitupun dengan para pengelola yang ada di lingkungan pondok pesantren.
“Sarana yang baru rampung diselesaikan adalah ruang makan para santri, dengan lebih representatif dan konsep seperti cafe-cafe terkini. Kapasitasnya bisa menampung 150 santri. Ratusan santri lainya di kloter berikutnya,” ujarnya.
H. Ena menjelaskan untuk menghindari penumpukan dan kerumunan siswa/santri, saat pendaftaran dan masuk pertama semester baru tahun ajaran 2020/2021 pada Senin (11/1), pihaknya telah membagi dua shif. Shif pertama untuk para santri wilayah Majalengka yang masuk ke komplek Ponpes Ar-Rahmat yakni dari pagi hingga menjelang Dzuhur.
“Ba’da Dzuhur hingga sore hari diperuntukan bagi para santri dari luar Kabupaten Majalengka,” ungkapnya.
Para siswa dan santri wajib membawa surat keterangan hasil rapid tes non reaktif, sedangkan bagi para orang tua yang mengantar, cukup dengan keterangan sehat dan menjalani tes suhu tubuh terlebih dahulu. Juga, harus mengenakan masker dan mencuci tangan terlebih dahulu sebelum masuk ke area ponpes Ar-Rahmat.
Sementara itu, Kepala SMP Islam Ar-rahmat, Andri Dian Suandri mengatakan, jumlah siswa SMP Islam Ar-Rahmat saat ini mencapai 200 siswa lebih dan Ponpes Modern Ar-Rahmat hanya menerima santri minimal usia SMP hingga usia SMK/ MA.
“Kami terus berupaya untuk mengembangkan dan menjadikan lembaga pendikan formal di sini, guna mencetak generasi unggul yang Islami dan berakhlakul karimah,” ungkapnya.
Terpisah, petugas security, Rastam (50) menegaskan seluruh santri dan tamu yang masuk ke lingkungan Ponpes Ar-Rahmat harus menjalani test suhu tubuh. Bila hasilnya di atas 37 derajat, maka yang bersangkutan diharuskan untuk mencuci tangan dan diberi waktu untuk istirahat.
“Bila hasil test suhu ke-dua di atas 38 derajat, maka yang bersangkutan tidak boleh masuk lingkungan Ar- Rahmat,” ujarnya. ( MC-03)
Comment here