MAJALENGKA – macakata.com – Anak harus mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari orangtuanya, baik ayah maupun ibunya. Perlakuan tersebut harus seimbang. Hal itu bertujuan supaya si anak mendapatkan sikap diperhatikan oleh kedua orangtuanya.
Pendapat ini mengemuka dari narasumber Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kabupaten Majalengka Jawa Barat, Aris Prayuda. Narasumber ini mengingatkan nasehat praktis tersebut, dihadapan puluhan anak-anak usia dini, sekaligus orangtua yang ikut mendampinginya.
Ayah dan ibu atau orangtua harus menyempatkan diri untuk bermain dan memeluk anak-anaknya yang masih balita, sewaktu berada di rumah. Hal tersebut, juga sebagai upaya untuk mengajari sekaligus mendidik anak, berkomunikasi dan berkordinasi antara ayah-ibu dengan anaknya, akan langsung dilihat oleh mata anak-anak.
“Untuk ayah maupun ibunya, jika berada di rumah, mainlah dengan anak. Didiklah mereka dengan contoh-contoh yang baik. Tak perlu lama-lama, jika sibuk, cukup sepuluh sampai lima belas menit, bermainlah dengan anak-anak,” ungkap Aris Prayuda Ketua LPA Majalengka, sewaktu menjadi narasumber di tempat bermain/wisata Bumi Awi Marerang Dusun Iser Desa/Kecamatan Leuwimunding Kabupaten Majalengka, Minggu, 21 Februari 2021.
Aris menambahkan, seorang ayah dan ibu memang berperan untuk memberikan contoh yang baik. Anak-anak akan mudah menangkap itu, sebagai pendidikan langsung. Kenyataan di lapangan, banyak orang tua yang hanya bisa membentak dan memarahi sang anak.
“Padahal, membentak dan memarahi si anak, malah akan membuat mental si anak turun kepercayaan dirinya. Saya pernah baca, ribuan sel positif anak akan mati setelah dibentak-bentak oleh orangtuanya. Oleh karenanya, ketika si anak salah, jangan pernah membentak atau memarahinya. Namanya anak-anak adalah hal yang wajar ketika berbuat salah, kita saja sebagai orangtuanya tetap melakukan kesalahan, jadi tidak usah memarahi anak-anak,” ungkapnya.
Aris menjelaskan, mendidik anak-anak di rumah itu gampang-gampang susah. Akan tetapi tetap harus memperhatikan kasih sayang dan perhatian. Diantara tips lainnya, ketika anak kita di rumah sendiri, belum secerdas anak tetangga, jangan pernah sekalipun membandingkannya dengan anak lain.
“Kalaupun anak kita di rumah belum bisa seperti anak tetangga, jangan pernah membandingkannya dan jangan pernah bilang kepada anak sendiri dengan ungkapan ungkapan negatif seperti kamu bodoh, kamu cengeng. Ganti dengan kata-kata yang lebih positif, mari belajar dengan ayah, mari belajar dengan ibu, itu akan membantu sang anak lebih percaya diri. Tidak ada anak yang bodoh, juga tidak ada anak yang pintar, hanya cara mendidik yang benar,” ungkapnya.
Bagaimana jika situasi ayah atau ibunya dalam situasi bertengkar ? Itu sah-sah saja, namun tolong diperhatikan agar pertengkaran itu dilakukan jangan dihadapan anak-anak. Aris mengatakan soal pertengkaran suami-istri atau orangtua, memang sebagai manusia tidak pernah lepas dari perbedaan pendapat dan munculnya emosi kemarahan.
“Namun, usahakan bertengkarnya itu jangan dihadapan anak-anak, jangan pernah lakukan bertengkar mulut di depan anak-anak,” pungkasnya. ( hrd)
Comment here