BERITABUDAYAPENDIDIKAN

Marerang dan Anak-anak Berkenalan dengan Hewan

MAJALENGKA – macakata.com – Puluhan anak-anak di Desa/Kecamatan Leuwimunding Kabupaten Majalengka Jawa Barat terlihat antusias melihat sejumlah jenis hewan. Hewan yang dimaksud itu diantaranya, musang, ular sanca, ular berwarna kuning dan ular berwarna hijau, serta beberapa jenis burung.

Kegiatan yang berlangsung di area bermain/wisata Bumi Awi Marerang di Dusun Iser itu, menimbulkan reaksi antusias, baik dari anak-anak maupun orangtua yang mendampinginya.

Kegiatan pembelajaran yang berada di luar rungan itu, sambil mengenalkan nama-nama hewan yang dibawa oleh komunitas Rumah Singgah Satwa, telah cukup menarik perhatian, sekaligus menimbulkan kegelian.

Puluhan anak-anak itu lebih tertarik dengan melihat dan mengucap “Waw!” atau “Iiiih!” ketika ular jenis Sanca dibawa oleh seorang pawang, melilit leher kepala dan sebagian badannya, tanpa ekspresi takut. Sementara puluhan anak di barisan depan yang melihatnya terlihat panik.

Namun, si pawang kembali mengingatkan bahwa ular tersebut telah terlatih, dan dia akan tetap dijaga supaya tidak kabur. Ular tersebut hanya sebagai contoh untuk dikenalkan kepada anak-anak.

Ketua Rumah Singgah Satwa, Wawan mengatakan, pihaknya mengenalkan hewan kepada anak-anak adalah suatu cara pembelajaran supaya anak-anak tidak jenuh. Apalagi saat ini masih situasi pandemi, yang masih mengharuskan anak belajar di rumah.

“Kami mengenalkan sebagian jenis hewan kepada anak-anak. Pelajarannya adalah hewan pun makhluk hidup, perlu diberikan kasih sayang,” ungkapnya.

Sementara itu Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kabupaten Majalengka, Aris Prayuda mengatakan pengenalan jenis-jenis hewan kepada anak-anak secara langsung dihadapan mereka, tentunya akan berdampak positif.

“Salah satunya menghilangkan rasa bosan dan penat, karena terlalu lama belajar dalam rumah, “ ungkapnya.

Aris mengatakan pengenalan sebagian jenis-jenis hewan, juga mendidik anak-anak supaya mengetahui bagaimana bersikap dengan hewan, karena tidak semua hewan berbahaya. Seandainya pun berbahaya, hewan tersebut dengan pelatihan tertentu, bisa tunduk dan patuh kepada orang tersebut.

“Minimal, anak-anak melihat langsung bagaimana pawang ular dan musang, bisa bersahabat dengan baik. Cara belajar anak-anak itu memang melihat langsung, didampingi ahlinya, didampingi orangtuanya,” ungkapnya.

Sementara itu sejumlah orangtua yang mendampingi anak-anak bermain di wisata bambu yang sedang dikembangakan itu, menyambut baik acara tersebut. Mereka pun mengakui sudah jenuh dengan situasi belajar di rumah. Selain repot dengan tugas ibu rumah tangga, juga sudah bosan dengan situasi pandemi Covd 19.

Acara tersebut tetap menerapkan protokol kesehatan. Juga dipantau petugas dari Polsek dan Koramil. (hrd)

Comment here