BERITAPENDIDIKANWorld

Bawaslu Majalengka Ajak Mahasiswa Berperan Aktif Hadapi Pemilu

MAJALENGKA – macakata.com – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Majalengka mengajak mahasiswa dan pelajar, untuk berperan aktif mengawasi pesta demokrasi yang tak lama lagi akan tiba.

Pemilihan Umum (pemilu) yang akan berlangsung pada 2024 mendatang itu, memungkinkan akan semakin kompleks dan banyak tantangan.

Hal ini ditegaskan Ketua Bawaslu Majalengka H. Agus Asri Sabana, dalam acara seminar kepemiluan dengan tema “Menata Sistem Demokrasi yang Lebih Baik” di aula wisata intelektual STIE Majalengka, Kamis, 25 November 2021.

“Pemuda hari ini adalah pemimpin di masa depan. Kami mengajak untuk berkomitmen kepada calon pemimpin di masa yang akan datang untuk bersama-sama menjaga dan mengawal jalannya pesta demokrasi,” ujarnya.

Agus menambahkan, Bawaslu Majalengka akan mengajak para mahasiswa dan pelajar untuk bersama sama melakukan pengawasan.

“Mari bersama-sama untuk mengawal dan mengawasi, jangan sampai kekuasaan masih ditentukan oleh uang,” ungkapnya.

Terpisah, seorang mahasiswi, Desi Setiawati merespon cepat keinginan Bawaslu Majalengka. Ia pun mengajukan pertanyaan tentang sistem kepemiluan saat ini, yang akan mengikuti perkembangan teknologi digitalisasi.

Dengan banyaknya penggunaan teknologi, dengan kecanggihan sistem seperti itu, memungkinkan akan memunculkan peluang penyalahgunaan.

“Jadi bagaimana cara memastikan tidak akan adanya banyak pelanggaran?” tanya mahasiswi tersebut.

Ketua Bawaslu Majalengka, H. Agus menjawab, bahwa dalam pemilu sudah pasti akan ada pelanggaran, namun, pihaknya memastikan, Bawaslu Majalengka telah berkomitmen menghentikan kebiasaan dan budaya tersebut.

“Berbagai macam pelanggaran seperti pidana, administrasi dan kode etik akan kita awasi. Netralitas ASN menjadi warna paling mecolok, kita akan menanggung dosa berjamaah, apabila membiarkan hal itu terus terjadi,” ungkapnya.

Masih kata Ketua Bawaslu, terkait pelanggaran pemilu, hal itu adanya di ruang privasi atau tertutup. Sehingga dibutuhkan mata dan telinga dari seluruh elemen masyarakat untuk mengawasinya.

“Jika hanya mengandalkan pengawas pemilu saja, itu tidak akan cukup. Mengingat jumlah personel atau petugas lapangan kami pun terbatas,” tandasnya.

Kegiatan ini berlanjut dengan MoU antara Bawaslu dan STIE STMY Majalengka. (Rich)

Comment here