MAJALENGKA – MacaKata.com – Saat ini Universitas Majalengka (Unma) telah bekerjasama dengan 87 perguruan tinggi (PT).
Kesepakatan ini memungkinkan Unma menerapkan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), salah satunya pertukaran mahasiswa-mahasiswi di 87 PT tersebut.
Soal biaya atau anggaran, maka kesepakatan dalam MoU dengan perguruan tinggi itu disepakati sesuai dengan biaya SPP mahasiswa itu di kampusnya masing-masing.
Saat ini memang, program pertukaran pelajar atau mahasiswa ini masih menggunakan biaya atau anggaran dari pemerintah pusat.
Oleh karenanya, Rektor Universitas Majalengka, Prof Sutarman meminta, agar program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) terkait pertukaran pelajar tidak membebankan biaya Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) bagi mahasiswa yang mengikuti program tersebut.
“Dalam Memorandum of Understanding (MoU) itu, dibahas pula, agar tidak ada lagi pembebanan dana untuk program MBKM ini,” ujarnya, Kamis, 17 Februari 2022.
Sutarman menambahkan, MoU dengan para pimpinan PTS (perguruan tinggi swasta) lain berharap, agar program MBKM tersebut bisa berjalan lancar dan tanpa ada beban finansial lagi untuk mahasiswa.
Program pertukaran ini masih dibiayai oleh negara, oleh karennya, ia meminta bagi setiap mahasiswa yang mengikuti program pertukaran pelajar/mahasiswa ini harus membayar SPP sesuai dengan biaya kampusnya masing-masing.
“Contoh, mahasiswa Unma ke (kampus) Bogor, maka SPP-nya, SPP Majalengka saja,” ungkapnya.
Sutarman menjelaskan, sementara mahasiswa luar perguruan tinggi tertentu, bilamana kuliah di perguruan tinggi ini Unma, maka biaya SPP-nya sesuai dengan kampus tempat ia domisili.
“Jadi, bayar sesuai dengan SPP home base-nya masing-masing,” tandasnya. (hrd)
Comment here