Oleh : Imrom Nauval
MacaKata.com – Bangunan yang tadinya gedung UPTD SD itu, kini memang telah disulap menjadi lebih menawan, eksotis, enak dilihat, juga ada taman rumput.
Tertulis jelas “Gerai Raharja” dengan subjudul di bawah sebelah tulisan itu, “Aneka Makanan Khas Majalengka”. Sungguh menggiurkan jika memang betul di dalamnya ada makanan-makanan khas Majalengka, yang tersaji di gerai itu.
Nyatanya, hingga kini, Gerai Raharja Masih terlihat hampa. Masih kosong. Bagai rumah mewah yang belum terisi penghuninya. Belum ditahlilan, atau belum ada doa bersama kayaknya. Menunggu instruksi si pemilik, untuk kemudian, berfungsi sebagaimana namanya, gerai raharja aneka makanan khas Majalengka.
Makanan khas Majalengka tentu saja banyak. Tapi saya belum mau menyebutkan. Bicara khas tentunya yang betul betul asli berasal dari dan diolah oleh warga Majalengka.
Gerai Raharja ini masih hampa, entah sampai kapan dibiarkan tanpa penghuni. Apakah nanti produk produk UKM Majalengka akan ditongkrongkan di sana? Atau hanya slogan saja.
Gerai Raharja yang berada di depan pasar lawas Majalengka, dekat dengan sekolah lanjutan tingkat pertama itu, masih terlihat gagah di pinggir jalan raya KH. Abdul Halim.
Pagar yang mengelilingi gedung gerai raharja ini nyaris menyelimuti semua titik bangunan. Mirip sebuah kafe dengan konsep terlalu mewah, karena pagar semi besi baja itu, terkesan jelas membatasi orang-orang yang akan masuk.
Apakah nasibnya akan sama seperti gerai atau kios yang ada di Alun-alun Majalengka, masih hampa dan kosong molompong. Entah sampai kapan akan dihuni oleh yang jualan.
Gerai Raharja ini mirip sebuah kedai yang dikonsep kekinian. Milenial. Ada meja dengan kursi khas penataan masa kini.
Sudut sudut tertentu bisa menjadi fokus yang instagramble. Swafoto dan selfie-selfie akan memenuhi setiap momen dalam akun sosial media milikmu.
Bersuka ria dengan foto-foto dirimu yang ikonik. Arsitekturnya kekinian banget. Tapi sekali lagi, gedung Geri Raharja ini masih kosong. Masih Hampa, kawan-kawan.
Menunggu konsep si penjual yang bisa diatur, sesuai jaringan pendukung. Atau diserahkan kepada ahlinya bisnis dari investor luar. Ahhh…sepertinya, gerai atau bangunan lainnya yang bernada bisnis, akan sulit untuk diserahkan kepada kaum rakyat kecil.
Tapi siapa tau, kebijakan berpihak kepada mereka, keajaiban bisa saja muncul menunggu momen-momen Pilkada 2024. Ini hanya pendapat ya, saya hanya berharap, sebagai warga Majalengka, gerai ini segera berfungsi sebagaimana mestinya. Tentunya, dipastikan Majalengka akan semakin ramai. Pengunjung luar akan tercengang. (**
Comment here